10 Pesona Musi yang Patut Anda Kunjungi

Madinah Suara.Com
Jum'at, 01 Juli 2016 | 19:02 WIB
10 Pesona Musi yang Patut Anda Kunjungi
Musi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kota tepian Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) merupakan kawasan yang kaya sejarah masa lampau, yaitu sebagai bekas kerajaan maritim Sriwijaya.

Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya mengatakan bahwa kawasan ini sangat lengkap sebagai lokasi wisata. Ada tempat-tempat bersejarah, alamnya indah, budayanya marak, dan kulinernya enak.

Berikut pesona Palembang yang dapat Anda nikmati, #PesonaLebaranPalembang #PesonaKulinerPalembang #PesonaIndonesia :

1. Jembatan Ampera

Sebagai landmark, Jembatan Ampera diidolakan banyak wisatawan. Jembatan yang memiliki panjang 1.117 meter (m) dan lebar 22 m ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara pada masanya. Arsitekturnya yang cantik dan beralaskan Sungai Musi, menjadi daya tarik wisatawan untuk berfoto. Keindahan Jembatan Ampera akan terasa sempurna saat malam hari. Puluhan lampu menghiasi jembatan ini. Saat lapar, di sekitar Sungai Musi, Anda dapat ber wisata kuliner. Ada berbagai menu khas Palembang, seperti pempek, celimpungan, pindang patin, dan masih banyak lagi makanan lezat lainnya.

2. Pulau Kemaro

Di tengah-tengah Sungai Musi ada sebuah pulau yang cukup besar, yang dikenal dengan nama Kemaro atau Kemara. Jika datang ke pulau ini, nuansa Tionghoa terasa kental. Hal ini bisa dilihat dari adanya pagoda besar dan kelenteng. Selain itu, pulau ini juga punya pohon cinta dan makam Siti Fatimah, mantan putri Raja Palembang. Kelenteng yang berada di Pulau Kemaro bernama Kelenteng Hok Tjing Rio. Warnanya merah, di antara pepohonan hijau, sehingga membuatnya mudah ditemukan. Jika berjalan ke sisi lain pulau, Anda bisa menemukan pagoda 9 lantai. Pagoda inilah yang menjadi daya tarik Pulau Kemaro. Pagoda ini dibangun pada 2006. Saking tingginya, pagoda tersebut tampak sangat menjulang di tengah pulau.

 3. Benteng Kuto Besak

Kuto Besak adalah bangunan keraton yang pada abad 18 dan menjadi pusat Kesultanan Palembang. Bangunan ini terletak di Jalan Sultan Mahmud Badarudin, atau sekitar 1,5 kilometer (km) sebelah barat laut Jembatan Ampera. Selain gedung tua yang masih megah, wisatawan sudah pasti bisa menyaksikan indahnya Sungai Musi, karena Benteng Kuto Besak berada di tepiannya. Saat sore hari, pemandangan makin indah. Sinar matahari yang terbenam akan berkilauan di permukaan sungai.

4. Sungai Musi

Sungai Musi memang bukan hanya sekadar jalur transportasi bagi masyarakat Palembang. Sungai yang memiliki panjang 750 km ini juga menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi. Cara asyik menikmati pemandangan Sungai Musi adalah dengan cara menyusurinya dengan ketek, yaitu perahu kayu tradisional khas Palembang. Ketek ini bisa Anda temui di dermaga kecil, di bawah Jembatan Ampera. Tak perlu khawatir soal tarif, karena harga bisa ditawar. Semakin pintar menawar, tentu semakin murah pula biayanya.

5. Gelora Sriwijaya

Kalau Jakarta punya Gelora Bung Karno, maka Palembang juga punya Gelora Sriwijaya di Jakabaring. Lokasi yang digunakan sebagai sentra olahraga di Palembang ini ternyata juga menjadi tujuan wisata favorit para turis. Selain menjadi pusat olahraga, kawasan ini juga digunakan sebagai tempat berwisata. Di sini ada sebuah danau yang biasa menjadi lokasi bersantai para turis lokal. Danau ini menjadi salah satu venue untuk cabang olahraga ski air pada SEA Games 2011 lalu. Di sekitarnya terdapat bangku-bangku taman yang asyik untuk nongkrong di sore hari. Selain bisa menikmati pemandangan danau yang asri, Anda juga bisa olahraga sambil berlari-lari kecil di sekelilingnya.

6. Masjid Cheng Hoo

Tempat wisata menarik lainnya adalah Masjid Cheng Hoo. Ini adalah masjid bernuansa ornamen Tionghoa. Masjid Cheng Ho ini juga berada di kawasan Jakabaring. Untuk masuk ke sini, tidak dipungut biaya. Lokasinya mudah ditemukan dan berada dekat pusat kota.

7. Wisata Bukit Siguntang.

Tempat ini terletak di Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I. Dahulunya dipercaya sebagai tempat ibadah keluarga kerajaan dan tempat pertapaan untuk menenangkan pikiran. Hingga saat ini, bukit dengan ketinggian ketinggian 29-30 m dari permukaan laut ini masih tetap dianggap sakral oleh masyarakat setempat. Biasanya pengunjung yang datang ke tempat ini akan melakukan ritual ziarah ke makam-makam para bangsawan zaman dahulu, yang dianggap sebagai pendiri Kota Palembang.

8. Gunung Dempo

Gunung Dempo merupakan salah satu obyek wisata alam Kabupaten Lahat. Gunung tertinggi di Sumsel ini dapat dicapai langsung dari Palembang dengan kendaraan pribadi selama lebih kurang 6 jam, menempuh jarak sepanjang 295 km. Atau dapat juga menggunakan bus umum dari Lahat menuju Pagar Alam sejauh 60 km. Kemudian dilanjutkan dengan bus lain, menempuh jarak 9 km sampai ke perkebunan dan pabrik teh lereng gunung. Objek wisata ini mirip dengan keindahan Gunung Lokon Tomohon.

9. Air Terjun Bidadari di Lahat

Air Terjun Bidadari terletak di Desa Karang Dalam Kecamatan Pulau Pinang, kurang lebih 8 km dari kota Lahat, Palembang. Di sekitar lokasi air terjun ada tiga air terjun andalan lainnya yaitu, Air Terjun Bujang Gadis, Air Terjun Sumbing, dan Air Terjun Naga. Semuanya dapat dinikmati dengan menyusuri aliran dari Air Terjun Bidadari. Susunan objek wisata ini mirip dengan air terjun Sendang Gile, Tiu Kelep, dan Batara Lejeng yang berjejer, yang merupakan tempat wisata menarik di Lombok.

10. Air Terjun Maung (Curup Maung)

Maestro alam yang sempat trending topic di Internet ini wajib Anda kunjungi. Untuk dapat sampai ke tempat wisata ini, Anda dapat menempuhnya dengan menggunakan kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat selama kurang lebih satu jam dari Ibu Kota Kabupaten Lahat menuju Kecamatan Gumay Ulu. Setelah sampai di Desa Padang Muaro Duo, Kecamatan Gumay Ulu, Kabupaten Lahat, Anda harus memarkir kendaraan dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki selama ± 1 jam. Untuk sampai ke Curug Maung, Anda akan melewati hutan dan kebun kopi dengan medan yang menurun, dengan tingkat kecuraman hampir 45 derajat. Jika Anda berangkat dari kota Palembang, maka dibutuhkan waktu sekitar tujuh jam perjalanan dengan menggunakan transportasi darat. 

REKOMENDASI

TERKINI