4. Museum Tsunami Banda Aceh
Museum ini dibangun sebagai monumen simbolis untuk mengenang bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Samudera Hindia pada 2004. Museum Tsunami ini sekaligus sebagai pusat pendidikan dan tempat perlindungan darurat jika seandainya tsunami terjadi lagi di kawasan ini. Museum rancangan Ridwan Kamil ini merupakan sebuah struktur bangunan empat lantai dengan luas 2.500 meter persegi (m²), yang dinding lengkungnya ditutupi relief geometris.
5. Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh
Masjid Raya Baiturrahman merupakan masjid negara yang berada di tengah Kota Banda Aceh dan merupakan ikon Provinsi Aceh. Masjid ini dibangun pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda pada 1022 H/1612 M dan memiliki lembaran sejarah bernilai tinggi bagi rakyat Aceh. Sejak Sultan Iskandar Muda mendirikannya, masjid ini masih berdiri megah sampai sekarang dan berfungsi sebagai tempat beribadah dan pusat acara-acara keagamaan, serta menjadi destinasi wisata religi yang teduh bagi warga dan wisatawan.
6. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung Banda Aceh
PLTD Apung adalah kapal generator listrik milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Banda Aceh, yang hingga kini menjadi tempat wisata, yang dikenal dengan nama "Kapal Apung". Kapal ini memiliki luas sekitar 1.900 kilometer persegi (km²), dengan panjang mencapai 63 meter (m). Kapal berbobot 2.600 ton ini sebelumnya berada di laut yang jauhnya sekitar 5 km dari posisinya sekarang (Punge Blang Cut, Jaya Baru, Kota Banda Aceh). Pada 2004, kapal ini terseret 4-5 km ke daratan akibat gempa bumi dan gelombang tsunami setinggi 9 m yang terjadi di kawasan itu.
7. Pantai Lampuuk Aceh Besar
Pantai Lampuuk Aceh Besar merupakan salah satu pantai berpasir putih, yang banyak ditumbuhi pohon cemara. Pantai ini berair jernih, sehingga Anda dapat melihat secara jelas ke dalam laut dan menyaksikan berbagai jenis karang. Pantai Lampuuk terletak sangat strategis, berjarak sekitar 17 km arah selatan, di pinggiran Kota Banda Aceh dan dapat ditempuh dengan kenderaan roda dua maupun roda empat.
8. Danau Lut Tawar Aceh Tengah
Danau Lut Tawar, yang memiliki luas sekitar 5.472 hektare (ha), dengan panjang 17 km dan lebar 5,5 km ini berada di sebelah timur Kota Takengon. Kata “lut” berarti “laut” dan “tawar” karena airnya tidak terasa asin. Danau ini memang sangat luas dan berair tawar. Di danau ini hidup beragam jenis ikan, seperti ikan Depik dan jenis-jenis ikan endemik lainnya. Ikan Depik sangat terkenal dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat setempat. Ikan ini akan muncul ke permukaan pada setiap musim hujan.