Suara.com - Gurih, pedas! Itulah kesan pertama Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya saat menyantap makanan-makanan khas Aceh.
Lalu kesan kedua?
"Enak dan bikin ketagihan!" jawab laki-laki berlidah Banyuwangi, Jawa Timur ini.
Jika Anda berwisata atau mudik Lebaran 1437 H ini ke Aceh, ada 10 jenis makanan yang perlu dicicipi. Makanan-makanan ini dijamin akan membuat Anda merasa lebih betah di provinsi paling barat Indonesia, yang punya destinasi Monumen Kilometer Nol RI Sabang
itu.
"Jangan khawatir, meskipun tidak ada tulisan halal, semua makanan pasti halal," jelas Arief.
Berikut ke-10 kuliner yang wajib Anda coba:
1. Mi Aceh
Mi Aceh merupakan salah satu kuliner khas yang memiliki bahan dasar mi, yang disajikan dengan taburan acar bawang, emping, potongan mentimun, serta irisan jeruk nipis. Kadang disajikan dengan tambahan udang, cumi-cumi, atau daging sapi untuk menambah cita rasanya. Beda Mi Aceh dengan mi daerah lainnya adalah rasa karinya yang gurih dan pedas, yang siap menggoyang lidah Anda.
2. Sate Matang Bireuen
Selain terkenal dengan mi, kuliner lainnya yang patut Anda coba adalah Sate Matang. Harga sate yang berasal dari Kota Matangglumpangdua, Kabupaten Bireuen ini cukup terjangkau untuk semua kalangan, yakni Rp 3.000 per tusuk. Sate akan disajikan lengkap dengan bumbu kacang bertabur bawang goreng dan daun bawang, plus sepiring nasi putih, dan kuah soto yang diberi sedikit potongan lemak sapi atau kambing tanpa santan.
3. Kuah Beulangong Aceh Besar
Kuah beulangong sangat identik dengan masakan Aceh Besar. Masakan yang berbahan baku daging kambing atau sapi ini dimasak dengan menggunakan belanga (kuali besar), yang ditambahi potongan buah nangka. Makanan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kegiatan kenduri-kenduri (upacara selamatan) besar di Aceh. Kuah beulangong merupakan tradisi makan besar di Aceh yang masih terjaga hingga saat ini.
4. Ayam Tangkap Aceh Besar
Ayam tangkap merupakan sajian kuliner ayam muda yang digoreng bersama dengan daun pandan, daun kari, dan cabai hijau. Sebelum digoreng, potongan ayam terlebih dahulu dibumbui rempah-rempah sekitar 15 menit untuk menambah cita rasa, dan ditambah gorengan daun pandan serta daun teumurui.
5. Eungkot Paya
Eungkot paya salah satu kuliner warisan Aceh, yang dominan rasa asam dan pedas. Bahan dasar masakan ini adalah ikan payau, yang biasanya dicampur dengan santan, rebung kala, jantung pisang, yang disangrai dengan ketumbar.
6. Sie Reuboh Aceh Besar
Sie reuboh merupakan salah satu sajian khas Aceh Besar yang dibuat dari rebusan daging sapi dengan bumbu bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai merah, dan merica. Dalam proses memasaknya ditambahkan cuka secara bertahap hingga meresap ke dalam daging. Penambahan cuka dimaksudkan untuk membuat daging dapat bertahan lebih lama dan empuk.
7. Kopi Aceh
Belum sempurna rasanya jika Anda ke Aceh, tapi belum mencoba kopi Aceh. Di Aceh sendiri terdapat dua jenis kopi, yaitu Arabika dan Robusta, yang masing-masing mempunyai penggermarnya sendiri. Perkebunan kopi mulai dikembangkan di daratan tinggi Gayo sejak 1908 oleh kolonial Belanda. Kopi tumbuh subur di atas ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl).
8. Kari Kambing
Kari atau kare kambing merupakan variasi lain masakan olahan daging kambing di Aceh, yang biasanya diramu dengan kuah santan, kombinasi rempah, sehingga semakin menggugah selera. Kari kambing menjadi masakan yang sering dibuat saat Ramadan atau ketika prosesi aqiqah (pengurbanan hewan dalam syariat Islam atas kelahiran anak).
9. Keumamah
Keumamah atau yang sering disebut ikan kayu, merupakan kuliner legendaris Aceh yang memiliki nilai historis. Kuliner ini berbahan ikan tongkol yang dikeringkan. Bentuknya persis seperti kayu dan keras, sehingga punya istilah ikan kayu.
10. Mi Jalak Sabang
Mi Jalak merupakan salah satu makanan khas yang bisa ditemukan di Pulau Weh, Sabang. Mi Jalak bertekstur kenyal dan berwarna pucat, disajikan dengan kuah kaldu bening yang gurih, ditambah dengan potongan daging cincang, tauge, dan telur rebus bulat.