Suara.com - Hongkong baru-baru ini dinobatkan menjadi kota paling mahal untuk tinggal bagi para ekspatriat oleh lembaga peneliti Mercer.
Survei yang dilakukan Mercer ini antara lain menganalisis biaya hidup tahunan seperti biaya perumahan, biaya transportasi, makanan, pakaian, barang-barang rumah tangga dan hiburan.
Survei meliputi 375 kota di berbagai negara, dengan menggunakan New York sebagai basis. Survei ini menemukan bahwa Luanda, Angola, adalah kota paling mahal kedua dan Zurich di tempat ketiga.
Kota-kota besar di Asia terus berada di peringkat atas. Singapura kin berada di posisi keempat, sedangkan Tokyo berada di posisi kelima.
Penelitian ini juga menemukan kota-kota di Inggris telah jatuh peringkatnya. London turun lima peringkat ke posisi 17, Glasgow jatuh 10 peringkat ke posisi 119, dan Belfast turun tiga posisi ke 134.
Zurich yang merupakan kota termahal di Eropa berada di peringkat ketiga. Tel Aviv adalah kota paling mahal di Timur Tengah, dan berada di peringkat 19 secara keseluruhan. Sedangkan New York yang merupakan kota termahal di AS, berada di peringkat 11.
"Meskipun kemajuan teknologi dan munculnya tenaga kerja yang terhubung secara global, mengerahkan karyawan ekspatriat tetap merupakan aspek yang semakin penting dari strategi bisnis yang kompetitif dari perusahaan multinasional," ujar Ilya Bonic, partner senior Mercer.
Hongkong, Kota Termahal bagi Ekspatriat
Esti Utami Suara.Com
Rabu, 22 Juni 2016 | 19:15 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Mandiri Sahabatku: Bekal PMI Berwirausaha dari Hong Kong hingga Indonesia
18 Desember 2024 | 08:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 21:37 WIB
Lifestyle | 21:02 WIB
Lifestyle | 20:57 WIB
Lifestyle | 20:42 WIB
Lifestyle | 20:04 WIB