Jelang Lebaran, Masyarakat Serbu Pasar Tanah Abang

Minggu, 19 Juni 2016 | 16:39 WIB
Jelang Lebaran, Masyarakat Serbu Pasar Tanah Abang
Pasar Tanah Abang disesaki calon pembeli. [suara.com/Firsta]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari Raya Idul Fitri masih dua minggu lagi. Namun, Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat sudah mulai dipadati pemburu baju Lebaran yang didominasi kaum hawa.

Pantauan suara.com, hari ini, Minggu (19/6/2016), ruas lorong antar toko sudah mulai sesak karena tingginya minat warga Jabodetabek, bahkan dari berbagai kota lainnya untuk membeli baju lebaran.

Salah satu pedagang pakaian muslim di Pasar Tanah Abang, Blok B, mengaku animo masyarakat berburu memburu pakaian untuk Idul Fitri sangat tinggi.

"Udah mulai banyak yang nyari baju buat Lebaran, apalagi ini hari libur jadi orang yang beli bukan hanya yang mau menjual lagi, tapi juga pembeli eceran," ungkap Sumi, pemilik toko busana muslim di Pasar Tanah Abang.

Menurut Sumi, lonjakan pembeli di Pasar Tanah Abang lumrah menjelang Lebaran. Malah, kata Sumi, beberapa bulan sebelumnya banyak pemborong yang membeli dalam jumlah grosir untuk kemudian dijual lagi.

"Mulai tiga bulan sebelum Lebaran memang pembeli grosiran sudah nyetok buat dijual pas bulan puasa kayak sekarang. Jadi kalau sudah dekat-dekat Lebaran gini yang banyak beli justru pengecer," ujar Sumi.

Linda, pembeli asal Depok, mengakui hal tersebut. Meski Lebaran masih terbilang lama, perempuan dua anak ini lebih senang memburu baju lebaran jauh-jauh hari karena tak ingin berdesak-desakan saat membeli.

"Kalau mepet waktunya malah dapat sisa-sisa saja. Karena di Tanah Abang kan banyak yang beli lusinan atau kodian, jadi kalau beli ngecer kayak saya mending jauh-jauh hari. Ini saja sudah desak-desakan," ujarnya.

Linda lebih senang berbelanja di Pasar Tanah Abang meski di daerah tempat tinggalnya ada grosir serupa. Selain harganya yang lebih 'miring', Pasar Tanah Abang menawarkan model pakaian terbaru.

"Mukena katun Jepang disini bisa lima puluh ribuan dengan bahan yang bagus, kalau di pasar sana (Depok) harganya pasti lebih tinggi dan coraknya pasaran. Kalau disini barang kan selalu baru. Baju-baju juga begitu, bisa lebih menghemat lah, apalagi pengeluaran banyak di bulan puasa ini," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI