Ini Mengapa Semakin Lama Menikah, Anda Mirip dengan Pasangan

Ririn Indriani Suara.Com
Jum'at, 17 Juni 2016 | 21:10 WIB
Ini Mengapa Semakin Lama Menikah, Anda Mirip dengan Pasangan
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasangan yang telah bersama selama 20 tahun lebih memiliki kemiripan dalam derajat kesehatannya, demikian kesimpulan yang didapat dari sebuah penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan Gerontological Society of America.

Peneliti Shannon Mejia dan timnya dari University of Michigan mendapatkan kesimpulan tersebut setelah mengevaluasi indikator kesehatan dari 1.568 pasangan menikah yang tersebar di seluruh Amerika Serikat.

Dalam penelitian ini seperti dilansir Meet Doctor, pasangan dipisahkan menjadi dua kelompok yaitu: mereka yang telah menikah selama 20 tahun, dan mereka yang telah menikah selama sekitar 50 tahun. Secara keseluruhan, Mejia menemukan bahwa para pasangan memiliki kesamaan tingkat fungsi ginjal, total kolesterol, dan kekuatan genggaman tangan.

Dalam studi tersebut para peneliti juga menemukan bahwa pasangan dalam kelompok umur pernikahan yang pendek, tidak lebih mirip dari kelompok pasangan yang telah bercerai. Mejia menduga, ini ada hubungannya dengan batas-batas durasi pernikahan sebagai metrik.

Ia mengatakan jika Anda menikah di usia pertengahan, pola kesehatan Anda sudah berkembang dan menjadi mapan. Selama ini, kesehatan Anda dianggap bersifat individualistik.

Namun studi ini menunjukkan bahwa lingkungan juga berpengaruh besar terhadap kesehatan Anda dan itu termasuk pasangan dan berapa lama Anda hidup bersamanya.

"Ini adalah sesuatu yang peneliti harap bisa dikendalikan, karena diketahui bahwa orang-orang yang hidup bersama yang lebih mirip satu sama lain daripada orang-orang yang bertemu secara acak di sisi lain dunia. Dalam kasus kami, kami sedang melihat kemiripan para pasangan. Kami memeriksa data dan menemukan hal yang menarik," kata Meija.

Karena sifat natural dan besarnya skala dari data yang diteliti, ia tidak dapat benar-benar mengisolasi mekanisme konkordansi kesehatan pasangan. Namun, Meija menunjuk hasil studi psikolog University of British Columbia, Christiane Hoppmann, yang mengambil pendekatan dengan lebih rinci.

Hoppmann menemukan bahwa pasangan yang berbagi keintiman memiliki tingkat kortisol, hormon yang berhubungan dengan stres, yang lebih rendah.

Beranjak dari temuan itulah Meija berkesimpulan bahwa pasangan saling memengaruhi satu sama lain. Semakin lama usia kebersamaan, semakin mirip juga tingkat kesehatan mereka.

 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI