Suara.com - Kabar gembira datang dari SMA SMART Ekselensia Bogor yang merupakan salah satu sekolah unggulan binaan Dompet Dhuafa. Tepat pada tanggal 9 Mei 2016, Sekolah SMART Ekselensia berhasil meloloskan 11 siswanya menuju perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia melalui program SNMPTN Undangan. Perasaan bangga dan haru mencuat bukan hanya dikalangan para siswa. Melainkan di kalangan guru dan para civitas akedimik SMART Ekselensia.
Sebelas nama siswa yang resmi menyandang status sebagai mahasiswa perguruan tinggi negerei di Indonesia diantaranya:
1) Doni Septian (Kimia – Institut Teknologi Bandung)
2) Afdal Firman (Manajeman Sumberdaya Lahan – Institut Pertanian Bogor)
3) Agni Ardi Rein Prasetyo (Televisi dan Multimedia – Universitas Padjajaran)
4) Muhammad Azmy (Administrasi Negara – Universitas Padjajaran)
5) Muhammad Takhsinul Q (Sosiologi – Universitas Padjajaran)
6) Afdal Kurnia (Kesejahteraan Soisal - Universitas Padjajaran)
7) Wildan Khoirul A (Ilmu Komunikasi - Universitas Padjajaran)
8) Dion Suryadi (Ekonomi Pembangunan - Universitas Padjajaran)
9) Renald Maulana R (Manajemen Komunikasi - Universitas Padjajaran)
10) Choin Abdillah (Teknik Geologi - Universitas Padjajaran)
11) Cecep M Saepul Islam (Ilmu Hukum - Universitas Padjajaran)
Perasaan senang pun diakui oleh para siswa yang memperoleh kesempatan untuk masuk dalam perguruan tinggi negeri tersebut. Doni Septian sebagai satu-satunya siswa yang diterima di ITB mengungkapkan bahwa dia tetap senang dan bersyukur walaupun sebenarnya perguruan tinggi yang diperolehnya tidak sesuai dengan keinginannya.
“Alhamdulillah bisa lolos SNMPTN. Sebenernya kalau jurusan udah sesuai ya, dari dulu emang pengin kimia murni tapi sebenernya penginnya masuk Universitas Indonesia. Tapi ya nggak apa-apa, dapet ITB juga udah sangat bersyukur,” ungkap Doni.
Senada dengan Doni, Afdal yang merupakan satu-satunya siswa yang diterima di IPB pun mengungkapkan bahwa jurusan yang ia peroleh belum sepenuhnya sesuai dengan apa yang diinginkan. Awalnya Afdal menginginkan untuk masuk di jurusan Agronomi dan Hortikuluta IPB. “Iya di jurusan MSL (Manajemen Sumberdaya Lahan) ini pilihan kedua. Kalau yang pertama itu jurusan Agronomi dan Hortikultura. Jadi awalnya sempet kecewa sih tapi ya nggak apa-apa, bersyukur aja. Soalnya saya memang ingin di pertanian, dan ini jurusannya juga lumayan nyambung,” tutur Afdal.
Perasaan senang dan haru pun diungkapkan oleh Eni Megawati. Sebagai Community Engagement Dompet Dhuafa Pendidikan. Ia turut merasa senang karena SMART Ekselensia tetap bisa mempertahankan prestasinya. Namun, Eni juga memaparkan untuk tidak cepat berpuas diri dengan prestasi yang diraih mengingat masih ada sekitar 24 siswa yang belum mendapatkan bangku di universitas negeri di Indonesia.
“Iya alhamdulillah sebuah prestasi yang membanggakan. SMART Ekselensia tetap mempertahankan prestasinya hingga saat ini. Harapannya kedepan nantinya akan semakin banyak lagi siswa yang mendapatkan kesempatan untuk duduk di perguruan tinggi negeri. Sekarang kita masih sedang memikirkan bagaimana cara agar 24 siswa ini juga bisa mendapatkan bangku di universitas favoritnya,” jelas Eni.
Strategi yang dilakukan oleh pihak SMART Ekselensia untuk dapat mewujudkan impian para siswa yang belum mendapatkan bangku di universitas yakni dengan cara mengadakan pelatihan intensif. Pelatihan intensif ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa menuju SNMPTN tulis. “Ya dari kemaren itu banyak anak-anak yang belum berkesemapatan lolos SNMPTN Undangan, makanya kita mencoba membuat sebuah pelatihan intensif untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi SNMPTN Undangan,” tambahnya.
Sebagai sahabat yang bersama-sama telah berjuang sejak duduk di bangku SMP, Doni, Afdal dan Rein hanya bisa berdoa dan memberikan semangat kepada teman-temannya yang masih berjuang. “Iya, kita bertiga mewakili teman-teman yang lain sih cuma bisa ngasih semangat buat teman-temen, jangan berputus asa. Pokoknya kalau udah suka sama sesuatu tetep perjuangin dan jangan lupa berdoa” Ungkap Doni. Afdal, dan Rein kompak.
Published by Dompetdhuafa.org |