Suara.com - Tahukah Anda jika dua pertiga dari perceraian terjadi di bawah pengaruh langsung dari orangtua pasangan, khususnya, ibu mertua? Ini adalah kesimpulan yang didapat oleh para peneliti yang mensurvei lebih dari dua ribu warga Inggris yang bercerai.
Sosiolog Inggris juga menemukan bahwa kerabat sangat mempengaruhi dalam menentukan keputusan suami atau istri untuk bercerai. Pengaruh terkuat ini datang dari para ibu yang tentunya memiliki dampak besar pada putra dan putri mereka.
Pada waktu bersamaan, enam persen dari responden mengatakan bahwa perasaan anak-anak mereka juga memainkan peran dalam perceraian.
Namun, ketika datang ke alasan yang paling populer untuk perceraian, dua pertiga kasus dalam hal ini melibatkan ibu mertua. Ada 10 persen dari responden yang mengatakan bahwa keputusan mereka untuk bercerai dipengaruhi oleh saudara kandung mereka.
Penyebab perceraian yang paling sering adalah keinginan dari kerabat untuk menunjukkan seberapa jauh pasangan ini memiliki ketidakcocokan yang besar.
Biasanya ibu dari suamilah yang kerap mengkritik menantunya, sementara di sisi lain, ibu dari istri cenderung tidak melihat kekurangan lelaki yang sudah dipilih oleh anak perempuan mereka.
Namun, 67 persen dari responden mengungkapkan, mereka sangat gembira karena keluarga mereka membantu untuk melihat dan menyadarkan bahwa ada yang salah dengan pernikahan mereka yang tidak bahagia.
Sebagian besar responden mengatakan bahwa kerabat mantan pasangan mereka memiliki pengaruh yang sangat besar. Jika ini diabaikan akan berpengaruh pada hubungan keluarga mereka. Dan, 44 persen dari responden mengaku bahwa mereka tidak mampu bergaul dengan kerabat mantan pasangannya ini.
Sementara 74 persen mengeluh bahwa mantan pasangan mereka lebih mendengarkan ibu mereka daripada pasangannya. Seperempat responden merasa benar-benar diabaikan oleh ibu mertua mereka. (Genius Beauty)