Suara.com - Tarian dan alat musik tradisional Indonesia berhasil memukau duaratusan warga lokal dan asing di Kaohsiung, Taiwan pada kegiatan yang dikemas dalam "Indonesia Night" sebagai upaya mempromosikan potensi pariwisata.
"Sambutan warga Taiwan dan asing ternyata sangat antusias dan mereka bahkan ikut menari dan memainkan angklung," kata Penasehat Senior untuk Kementerian Pariwisata RI Harry Waluyo kepada pers, di Kaohsiung, Sabtu dini hari (4/6/2016).
Kegiatan "Indonesia Night" berlangsung sejak Jumat ((3/6) malam hingga Sabtu dini hari, dalam rangka Konferensi "Junior Chamber International" Asia Pasifik.
Tarian yang ditampilkan adalah dari Bali, yaitu Cenderawasih, Condong, Oleg, Barong, Kecak, serta Rangda.
Selain itu juga tari Kagandrung, tari di bawah Sinar Bulan, serta angklung.
Dalam kesempatan itu juga diputar video potensi tujuan wisata di Bali dan Jawa Barat.
Indonesia dalam kegiatan itu juga membagikan cendera mata berupa udeng (ikat kepala Bali) yang banyak diminati pengunjung sehingga harus antre.
Masyarakat Taiwan dan Asia Pasifik yang menjadi anggota JCI tampak antusias menyaksikan tarian yang disajikan, bahkan beberapa di antaranya ada yang mencoba untuk ikut menari.
"Kesempatan ini kita manfaatkan untuk mempromosikan pariwisata Indonesia tidak hanya ke Taiwan tapi juga negara-negara di Asia Pasifik bahkan kawasan lain," kata Harry.
Cathy, seorang warga Kamboja, mengatakan walaupun dirinya belum pernah berkunjung ke Indonesia namun sudah sering mendengar keindahan Bali dari berbagai media.
Menurutnya, dirinya sangat berminat datang berkunjung ke Indonesia, khususnya Bali, dan Jakarta.
"Tentu saya ingin datang ke Indonesia apalagi tak membutuhkan visa, sehingga tentunya mudah," katanya.
Seo-hyeon, warga Korea Selatan, mengatakan dirinya tiga tahun yang lalu pernah berkunjung ke Jakarta untuk urusan bisnis namun belum sempat datang ke Bali atau tujuan wisata lainnya.
"Saya ingin datang ke Bali bersama suami tapi masih ada waktunya. Tapi pasti saya akan ke sana," katanya. (Antara)