Awas, Olahraga Berlebihan Bisa Turunkan Produksi Testosteron

Kamis, 02 Juni 2016 | 19:51 WIB
Awas, Olahraga Berlebihan Bisa Turunkan Produksi Testosteron
Ilustrasi olahraga berlebihan. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Penurunan kadar hormon testosteron atau juga dikenal dengan sebutan hipogonadisme menjadi momok bagi setiap lelaki. Tak hanya mempengaruhi gairah bercinta, kondisi ini juga dapat memicu beragam penyakit sindrom metabolik.

Dokter spesialis andrologi, dr. Johannes Soedjono mengatakan, lelaki dengan hipogonadisme memiliki peningkatan risiko tiga kali lipat mengidap sindrom metabolik. Selain itu risiko menghadapi kematian dini juga meningkat 1,3 kali lipat.

Salah satu penyebab menurunnya kadar testosteron ini, kata dia, aadalah bertambahnya usia. Selain itu olahraga terlalu berlebihan juga bisa menurunkan produksi testosteron. Oleh karena itu dia mengingatkan agar para lelaki lebih selektif dalam memilih jenis olahraga.

"Olahraga tertentu memang dapat menurunkan kadar testosteron, misalnya yang berlebihan atau yang sifatnya aerobik," ujar Johannes pada temu media SMILe yang dihelat Bayer di Jakarta, Kamis (2/6/2016).

Sedangkan jenis olahraga yang dapat berefek baik untuk menjaga kadar kolesterol antara lain angkat beban dengan porsi yang ideal.

"Olahraga yang memfokuskan pada latihan beban dapat membentuk massa otot yang dapat menjaga kadar testosteron. Tapi imbangi juga dengan olahraga aerobik," imbuhnya.

Johannes merekomendasikan lelaki yang mengalami hipogonadisme menjalani terapi testosteron. Terapi ini menurutnya, selain dapat meningkatkan gairah seksual, juga dapat menurunkan risiko mengidap sindrom metabolik seperti diabetes, stroke, jantung.

"Penelitian membuktikan bahwa terapi testosteron dapat memperbaiki setiap komponen sindrom metabolik, mengurangi massa lemak, memperbaiki massa otot, menurunkan kadar gula, memperbaiki sensitivitas insulin, memperbaiki lipid sehingga kolesterol LDL dan trigleserid dapat turun dan HDL meningkat, dapat mengurangi tekanan darah baik sistolik maupun diastolik,“ kata Johannes.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI