Sensasi Naik Bus 'Reot' di Putussibau Bertarif Rp50.000 Per-orang

Minggu, 29 Mei 2016 | 07:30 WIB
Sensasi Naik Bus 'Reot' di Putussibau Bertarif Rp50.000 Per-orang
Bus di Puttusibau, Kalimantan Barat, Sabtu (28/5/2016). [Suara.com/Dwi Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Putussibau adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Saat berjumpa ke kawasan ini, wartawan Suara.com serta beberapa jurnailis dari media nasional langsung disuguhi oleh pemandangan salah satu moda tranportasi massal yang kondisinya bisa dibilang cukup memprihatinkan.

Combai namanya, seorang sopir angkutan kota rute Putussibau - Na. Raun dengan ramah menceritakan kalau bus yang ia kendarai bermerk mitsubishi sudah beroperasi sejak tahun 1995 hingga saat ini.

"Eh iya mas, ini sudah dari tahun 1995 sampai sekarang, tapi nggak pernah mogok," kata Combai saat berbincang dengan wartawan, di Jalan Komodor Yos Sudarso, Putussibau, Kalimantan Barat, Sabtu (28/5/2016).

Dengan kondisi body bus yang sudah kelihatan kalengnya, dan ada beberapa bagian yang bolong serta bangku penumpang yang sudah pada rusak ini ternyata menjadi salah satu denyut nadi perekonomian warga Na. Raun-Rantau Bumbun Batas Kalimantan Tengah apabila ingin berpergian ke Putussibau.

Bus ini juga tak terlihat dilengkapi oleh plat nomor kendaraan depan dan belakang, namun Combai mengaku kalau surat-surat yang ia miliki soal bus ini lengkap.

Diketahui, apabila dibandingkan dengan 'zombie' metromini yang ada di Jakarta, tentunya masih lebih bagus metromini walaupun sopirnya memang suka ugal-ugalan.

Apabila ingin naik bus yang bisa dibilang jelek ini penumpang yang baru pertama naik pasti kaget, sebab cukup mahal tarifnya, yakni Rp50.000 untuk satu orang. Eits, tapi kalau dibandingkan jarak tempuh dari Putussibau ke Na. Raun memang cukup jauh.

"Iyak mas memang mahal, tapi ini jarakanya jauh banget, bisa dua jam lebih minimal," ujarnya.

Walaupun menghabiskan waktu tempuh selama dua jam, tentunya berbeda dengan kondisi jalan di Jakarta yang hampir setiap ruas jalan penuh dengan kendaraan sehingga menimbulkan kemacetan. Berdasarkan pengamatan suara.com selama perjalanan, kondisi jalan beraspal yang berkelak-kelok ini cukup baik, namun ada beberapa jembatan yang terlihat sedang diperbaiki. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI