Suara.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Festival Crossborder Atambua 2016 untuk menjaring pasar wisatawan dari Timor Leste ke Indonesia.
Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar Vinsensius Jemadu di Jakarta mengatakan bahwa Festival Crossborder di Atambua, NTT, akan digelar sepanjang Mei-Desember 2016.
"Untuk menuju terselenggaranya kegiatan dimaksud, Kementerian Pariwisata menyelenggarakan Rapat Koordinasi Festival Crossborder di Atambua dan Press Conference pada 24 Mei 2016 di Atambua, Nusa Tenggara Timur, serta di Dili pada 26 Mei 2016, dengan mengundang Duta Besar RI untuk Timor Leste dan Kementerian Pariwisata Timor Leste, serta media nasional maupun lokal yang ada di negara tersebut," jelasnya, Sabtu (28/5/2016).
Vinsensius berharap nantinya festival itu mampu memberikan informasi yang utuh kepada masyarakat Timur Leste tentang festival crossborder dan tertarik untuk berkunjung ke Atambua.
Pihaknya menilai Timor Leste merupakan pasar pariwisata yang sangat potensial melihat letak geografis dan kesamaan budaya.
Menurut Vinsensius, dengan berlatar belakang hal tersebut, upaya promosi pariwisata perlu ditingkatkan secara berkelanjutan untuk mengembalikan tren positif kedatangan wisman Timor Leste ke Indonesia khususnya melalui perbatasan, yaitu di wilayah Atambua, NTT.
"Border Tourism memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pariwisata satu negara. Beberapa negara di Eropa seperti Belanda, Jerman, dan Prancis setiap tahun mendapatkan peningkatan kunjungan wisatawan dari negara tetangga yang berbatasan langsung. Demikian pula halnya Singapura, Malaysia, dan Thailand," katanya.
Tahun ini, tambah Vinsensius, Indonesia mulai fokus untuk promosi wisata di daerah perbatasan untuk meningkatkan kunjungan wisman dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Timor Leste.
"Kegiatan Festival Crossborder di Atambua ini dapat dijadikan sebagai salah satu kesempatan untuk memperkenalkan lebih jauh lagi pariwisata Indonesia," katanya. (Antara)