Suara.com - Banyak lulusan sarjana baru mengeluhkan sulitnya mendapatkan pekerjaan. Bahkan, tak sedikit yang mengaku belasan kali memasukkan lamaran ke berbagai perusahaan tapi panggilan kerja tak kunjung datang. Sebenarnya apa yang salah?
Faridah Lim selaku Country Manager Jobstreet.com Indonesia, ada beberapa hal yang kerap diabaikan para fresh graduates saat melamar pekerjaan. Hal ini tentu saja mempengaruhi keputusan pihak perusahaan untuk mempertimbangkan menerima pelamar tersebut.
"Jadi tipe fresh graduates ini ada dua. Pertama yang IPKnya bagus dan berprestasi sehingga sebelum lulus sudah dilirik perusahaan. Kedua, lulusan yang nilainya biasa-biasa saja, tapi sayangnya mereka belum paham betul bagaimana melamar pekerjaan yang benar," ujar Faridah usai temu media 'Jobstreet.com 10th Anniversary' di Jakarta, Jumat (20/5/2016).
Lalu bagaimana cara melamar pekerjaan yang tepat? Berikut tips yang disampaikan Faridah untuk para fresh fraduates agar mudah mendapatkan pekerjaann:
1. Jangan membayangkan susahnya mencari kerja
Kebanyakan para sarjana baru, kata Faridah, sudah membayangkan sulitnya mencari kerja sebelum benar-benar melamar pekerjaan. Mindset ini membuat mereka terkungkung dengan ketakutan dan tak mau mencoba mencari pekerjaan yang benar-benar sesuai dengan minat dan bidang yang dikuasainya.
"Lebih baik fokus untuk mencari perusahaan yang benar-benar mencari fresh graduates. Banyak kok perusahaan yang memberikan lowongan untuk sarjana baru kemudian diberikan pelatihan dan ditempa menjadi manager di perusahaan tersebut," ujarnya.
2. Jangan asal melamar
Kemudahan melamar pekerjaan secara online atau melalui aplikasi ponsel membuat para sarjana baru ini melamar ke banyak perusahaan namun tak sesuai dengan kriteria yang dimilikinya. Akibatnya panggilan kerja pun tak kunjung datang.
"Baca dengan benar kriteria yang dibutuhkan perusahaan. Agar kesempatan untuk diterima lebih besar," ujar Faridah.
3. Perbarui CV
Curriculum Vitae (CV) merupakan salah satu syarat yang harus dilampirkan saat melamar pekerjaan. Melalui CV, perusahaan dapat mengetahui gambaran mengenai pelamarnya, apakah sesuai dengan kebutuhan mereka. Sayangnya, kata Farida, tak sedikit sarjana baru yang asal saat membuat CV.
"Walau belum punya pengalaman bukan berarti kita nggak bisa bikin CV yang bagus. Kita bisa menunjukkan pengalamn organisasi di kemahasiswaan misalnya atau keahlian yang kita miliki. Jadikan CV sebagai nilai jual kita sehingga penting untuk melengkapinya.
4. Datang saat panggilan wawancara
Jika perusahaan menemukan beberapa pelamar yang sesuai kriteria, maka panggilan wawancara akan dialamatkan kepada para pelamar. Nah pada saat interview ini, penting bagi para sarjana baru untuk memenuhi panggilan. Meski terlihat sederhana, banyak para fresh graduates yang mengabaikan panggilan interview ini.