Suara.com - Sebuah riset terhadap 10 ribu pencari kerja di Indonesia, sebanyak 3.500 responden menyatakan bahwa, generasi Y cenderung akan berpindah kerja setelah 12 bulan menjadi karyawan dari sebuah perusahaan. Riset tersebut dilakukan Jobstreet.com sebagai situs pencarian pekerjaan.
Kecenderungan gonta-ganti pekerjaan dalam waktu yang singkat ini, disampaikan Faridah Lim selaku Country Manager Jobstreet.com Indonesia, disebabkan banyaknya lowongan pekerjaan yang ditawarkan berbagai perusahaan dan kemudahan akses dalam melamar pekerjaan.
"Sekarang banyak pilihan, dan generasi Y itu sangat kritis. Ketika mereka lulus, mereka punya banyak pilihan pekerjaan, namun karena mereka tidak mendapatkan gambaran perusahaan secara akurat, mereka akan mengalami culture shock dengan dunia kerja yang berbeda jauh dengan dunia kuliahnya. Akhirnya mereka gonta-ganti pekerjaan dalam waktu yang singkat," ujar Faridah pada temu media 'Jobstreet.com 10th Anniversary' di Jakarta, Jumat (20/5/2016).
Hal ini tentu saja bertolak belakang dengan tren melamar pekerjaan yang dilakukan generasi terdahulu. Faridah menyebut, generasi terdahulu cenderung loyal terhadap perusahaan dibandingkan generasi Y saat ini.
"Kalau zaman dahulu kan kita diberi wejangan dari orangtua untuk mencari pengalaman setelah lulus dengan langsung mencari kerja. Tapi karena dulu trennya tidak semudah sekarang yang bisa diakses secara online, mereka akan benar-benar maksimal mencintai pekerjaannya," imbuh Faridah.
Melalui alasan ini pulalah, Jobstreet.com Indonesia, tambah dia, meluncurkan sebuah fitur bernama 'Company Reviews'. Melalui fitur ini, para pelamar yang merupakan member dari Jobstreet dapat melihat ulasan mengenai suatu perusahaan dari para pekerja atau mantan pekerja di perusahaan tersebut.
"Melalui fitur ini mereka akan melihat ini lowongan sesuai atau tidak dengan bidang dan minat para pelamar. Pemberian bintang oleh para pemberi informasi juga bisa menjadi gambaran, posisi perusahaan di mata para pekerjanya," imbuhnya.
Faridah berharap fitur ini bisa menjadi acuan bagi para generasi Y untuk tak lagi asal melamar pekerjaan, karena dapat mempengaruhi pencapaian karir di masa mendatang.
"Kalau suka gonta-ganti pekerjaan, pengalaman yang didapat pekerja jadi tak maksimal dan karir menjadi susah naik. Perusahaan juga menghadapi tantangan karena banyak generasi Y yang pengalaman di bidang A relatif singkat dan tidak ada yang benar-benar menguasai satu bidang," imbuhnya.