Melewati kawasan Senopati, Jakarta Selatan tersaji deretan kafe maupun gerai makanan yang mengusung berbagai konsep unik. Salah satunya adalah gerai The Chubbyhole yang mengusung konsep kantin dalam menyajikan menu makanan.
Tak sulit untuk menemukan gerai ini, karena lokasinya yang strategis, tepatnya bersebelahan dengan gerai Collete & Lola Senopati. Meski terlihat mungil dari luar, bangunan satu satu lantai ini memiliki area indoor dan outdoor.
Nuansa cozy hadir lewat ornamen kayu yang mendominasi furnitur resto. Lihat saja desain meja-meja kayu yang ditata memanjang, yang mengingatkan kita pada suasana kantin sekolahan tempo dulu. Sentuhan vintage terasa dari lukisan-lukisan lawas yang terpampang di dinding resto.
Anda yang memiliki kecintaan terhadap fotografi akan dimanjakan dengan pemandangan mural penuh warna yang menghujani beberapa sudut resto. Sayang untuk tak diabadikan dengan piranti gawai Anda.
Ornamen penghias warna-warni mulai dari bantal, kursi, lemari antik, hingga pajangan-pajangan yang diletakkan di sudut-sudut ruangan menjadi bumbu yang menambah rasa The Chubbyhole.
Di daftar menu, The Chubbyhole ternyata tak hanya mengusung menu kuliner khas Indonesia saja. Ketika saya membaca buku menu makanan yang disodorkan, di sana ada pastel Srilanka, risoles Srilanka hingga Pho Bo asal Vietnam. Ternyata gerai ini mengusung menu kuliner khas dari berbagai negara di Asia seperti Indonesia, Sri Lanka, Vietnam, Thailand dan Filipina.
Penasaran seperti apa citarasa dari menu-menu Asia ini, saya pun memesan Risoles Srilanka dan Empek-mpek khas Indonesia. Sekilas menu risoles ini tak jauh beda dengan risoles yang dijual di Indonesia.
Berisi sayuran dan daging. Yang membedakan adalah bumbu Ceylon dengan citarasa rempah yang begitu kentara. Sedangkan pada menu Mpek-mpek, citarasa ikan tengiri begitu terasa dengan kuah cuka yang pas di lidah.
Pada menu utama, ada banyak pilihan makanan yang membuat saya kesulitan saat memilihnya. Hingga akhirnya pilihan jatuh ke Nasi Ayam Betutu khas Bali dan Mi kuah Pho Bo asal Thailand.
Pada menu Nasi Ayam Betutu saya tidak merasakan citarasa yang begitu istimewa seperti menu sejenis di daerah asalnya. Namun menu ini cukup mengenyangkan karena terdiri dari potongan ayam panggang dengan rempah bumbu Bali, sate lilit, sate ayam, sayur urap, lengkap dengan sambal matah tongkol dan sambal Bali.
Sementara saat menyantap menu Pho Bo saya dikejutkan dengan citarasanya yang sangat Vietnam. Saat kuah dihirup, rasanya gurih manis dengan semburat kaldu sapi yang kentara. Adapun mienya bertekstur lembut dengan kematangan yang pas. Benar-benar pilihan yang tepat.
Puas menyantap menu utama Anda bisa menutupnya dengan berbagai makanan pencuci mulut, seperti tape bakar, donat kampung, es krim banana split hingga chocolate fudge brownies yang bisa Anda
pilih. Untuk melepas dahaga, ada puluhan jenis minuman yang bisa Anda nikmati. Mulai dari teh berperisa, minuman bersoda, kopi hingga minuman beralkohol.
Seperti konsep yang diusungnya, harga yang ditawarkan untuk menikmati menu-menu Asia ini tak jauh berbeda dengan menu-menu di kantin, mulai dari Rp5-70 ribu.