Cara Tepat Menggali Potensi dan Bakat Anak

Kamis, 12 Mei 2016 | 19:24 WIB
Cara Tepat Menggali Potensi dan Bakat Anak
Psikolog Ajeng Raviando saat temu media 'Nutrilon Royal: One Steap Ahead Mum' di Jakarta, Kamis (12/5/2016). (Suara.com/Firsta Nodia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak remaja yang masih belum tahu akan menjadi apa di masa mendatang. Salah satu penyebabnya, karena orangtua tak dapat menggali potensi yang dimiliki anak sejak usia kanak-kanak.

Memang bukan perkara mudah bagi orangtua menemukan bakat dan potensi anak. Diperlukan kepekaan, kejelian dan wawasan orangtua untuk mengamati potensi anaknya.

"Sekarang lagi hits positive parenting. Jadi, orangtua harus memberikan kesempatan kepada anak untuk bicara mengenai harapan dan keinginannya. Jadi komunikasi yang terjalin antara orangtua dan anak membuat orangtua memahami apa potensi dan bakat dalam diri anak," ujar psikolog Ajeng Raviando di sela-sela temu media Nutrilon Royal: One Steap Ahead Mum di Jakarta, Kamis (12/5/2016).

Menurutnya, pola asuh dua arah seperti ini dapat membantu orangtua memahami potensi yang ada di dalam diri buah hatinya. Sehingga, anak bisa berprestasi di bidang yang ia senangi.

"Anak jadi tidak takut mengungkapkan keinginannya melalui pola asuh ini. Tapi harus diingat, orangtua harus tetap menerapkan disiplin yang logis pada perjanjian-perjanjian yang sudah dibuatnya bersama anak," imbuhnya.

Salah satu orangtua yang telah menerapkan positive parenting ini adalah Astrid Suryatenggara. Ibu dari Chef Revo yang merupakan jebolan Junior Master Chef Indonesia ini memberikan keleluasaan bagi putranya yang kini berusia 13 tahun untuk mengembangkan bakat di bidang kuliner.

"Saya memang dari dulu sudah menyiapkan rencana bagi Revo agar dapat mengejar cita-citanya. Diawali dengan mencari tahu apa yang ia suka dan tidak disukainya. Dan selalu mempersiapkan hal yang dibutuhkannya untuk mengembangkan minat dan bakatnya sebagai seorang chef profesional," imbuhnya.

Tak seperti orangtua lain yang memaksa anaknya mengikuti berbagai les akademik, Astrid memilih mendengarkan keinginan anaknya untuk fokus di jalur yang ia pilih sembari mengawasinya untuk berada di jalur yang benar.

"Saya dulu ikutin dia les Kumon, dan les-les akademik lainnya, tapi Revo bilang ke saya untuk stop semua les yang menurutnya hanya buang-buang waktu. Hasilnya meski nggak les, prestasi sekolahnya justru melesat naik," tambah Astrid.

Kini di usianya yang terbilang dini, Revo sudah menunjukkan prestasinya di bidang kuliner. Bahkan Ia sedang menggeluti bisnis bertajuk Revolution Private Dining, dimana Revo memasak sendiri untuk kliennya yang menggelar private dining.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI