Perempuan, Jangan Lakukan Ini pada Ms V Anda!

Minggu, 08 Mei 2016 | 21:04 WIB
Perempuan, Jangan Lakukan Ini pada Ms V Anda!
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Seorang Urolog dari New York, David Kaufman mengatakan bahwa buang air kecil sebelum seks benar-benar meningkatkan risiko infeksi, bahkan penyebab nomor satu infeksi saluran kemih pasca - coital. Hal ini dikarenakan, keinginan untuk buang air kecil setelah seks menjadi berkurang bahkan tidak ada sama sekali saat Anda mengeluarkannya pada sebelum seks.

Saat berhubungan seks, ada bakteri pilli kecil, yang bertindak sebagai Velcro kait yang memungkinkan mereka menempel pada lapisan uretra. Bakteri ini sulit untuk diusir, sehingga memerlukan aliran deras berupa urin atau buang air kecil.

"Saat merasa ingin buang air kecil sebelum bercinta, lebih baik Anda menahannya. Agar seteah seks Anda bisa menciptakan aliran deras berupa urin, untuk membersihkan saluran kemih dari bakteri," ungkap dia.

4. Mengenakan pakaian dalam saat tidur
Biarkan bagian kewanitaan Anda untuk bernapas karena inilah yang mereka butuhkan. Anda tidak harus mengenakan pakaian dalam di tempat tidur.

Ahli kandungan, Alyssa Dweck mengungkapkan jika terus tertutup dan lembab, terutama oleh kain yang tidak menyerap, hal ini dapat menciptakan tempat berkembang biak yang sempurna untuk bakteri atau jamur.

"Memakai celana tidur juga dapat memperburuk infeksi di mana rambut dapat tumbuh ke dalam," ujar dia.

5. Mengenakan celana dalam saat sedikit basah
Mungkin Anda sering terburu-buru setelah membasuh Ms V setelah buang air. Atau Anda sudah terlambat pergi ke kantor dan tak sempat mengeringkannya. Tapi percayalah, mengeringkan vagina dengan handuk adalah hal yang penting.

Jason James, Direktur Medis dari Miami FemCare, baru-baru ini menjelaskan bahwa jika Anda tidak 'mengunci' semua kelembaban dari kamar mandi, dengan segera mengeringkan Ms V, Anda dapat menciptakan tempat berkembang biak sempurna untuk bakteri dan infeksi.

"Jamur cenderung berkembang dalam lingkungan lembab. Kehangatan, kelembaban, dan gesekan dapat menyebabkan iritasi dan potensi perubahan pH yang meningkatkan jamur untuk tumbuh lebih cepat, dan menyebabkan infeksi," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI