Begini Cara Kemenpar Gaet Wisatawan Arab ke Indonesia

Ririn Indriani Suara.Com
Kamis, 28 April 2016 | 08:25 WIB
Begini Cara Kemenpar Gaet Wisatawan Arab ke Indonesia
Tanah Lot, salah satu objek wisata di Bali yang banyak dikunjungi wisatawan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Strategi Pemasaran Mancanegara
Menteri Pariwisata Arief Yahya tampaknya semakin detail masuk ke strategi pemasaran mancanegara.

Ada tiga hal yang tengah menjadi fokus Kementerian Pariwisata. Pertama, penguatan akses melalui penerbangan langsung ke Indonesia, terutama di Kuala Namu, Jakarta, Bali, Manado dan Makassar.

Secara teknisnya, Kementerian Pariwisata terus menjalin kerja sama dengan maskapai penerbangan Emirates Airlines untuk pasar Timur Tengah, dengan Singapore Airlines untuk pasar India dan China.

Selain itu juga mencari kerja sama dalam penerbangan murah (low cost carrier) seperti Air Asia untuk pasar Asia, terutana China.

Fokus kedua, menggenjot pasar pariwisata perbatasan (border tourism), terutama di Batam, Bintan, dan Anambas (Kepulauan Riau). Harus ada kegiatan minimal sebulan dua kali di Kepri, yang bisa menggaet lebih banyak wisatawan mancanegara dari Singapura.

Bukan hanya warga negara Singapura yang menjadi sasaran pasar wisata untuk ke Indonesia, tetapi juga ekspatriat yang berjumlah sekitar 1,5 juta orang di Singapura, juga ada turis 15 juta setahun yang betkunjung ke negara itu.

Oleh karena itu implementasi bebas visa kunjungan terus dipromosikan di Singapura. Deregulasi bebas visa kunjungan untuk 169 negara merupakan terobosan yang sangat kuat untuk memudahkan wisatawan mancanegara berwisata ke Indonesia.

Fokus ketiga, soal pemasaran (marketing) pariwisata. Keikutsertaan dalam Arabian Travel Market ini dijadikan momentum istimewa untuk mempromosikan pariwisata halal, destinasi halal, alias "family friendly tourism".

Pada 2015 Lombok memperoleh penghargaan sebagai World Best Halal Destination dan World Best Honeymoon. Bahkan, Presiden Bank Pembangunan Islam atau "Islamic Development Bank" (IDB) Ahmad Mohamed Ali Al-Madani mendukung pengembangan wisata halal di Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Barat.

"Industri pariwisata halal belakangan ini banyak mengalami perkembangan, khususnya di negara Muslim dan negara anggota IDB. Mengingat konsep pariwisata halal yang sedang dikembangkan NTB, IDB sangat mendukung kerja sama dengan Provinsi NTB," kata Ahmad Mohamed Ali Al-Madani saat acara roadshow mempromosikan sidang tahunan ke-41 IDB di kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat, Selasa (26/4/2016).

Ini kesempatan untuk memperkenalkan pariwisata Indonesia secara lebih agresif untuk menjaring wisatawan mancanegara. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI