Si Cantik dari Hutan Lindung Raja Mandara

Esti Utami Suara.Com
Rabu, 27 April 2016 | 19:51 WIB
Si Cantik dari Hutan Lindung Raja Mandara
Ilustrasi azalea alias rhododendron. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berhasil mengidentifikasi bunga azalea  atau Rhododendron di kawasan Gunung Patah dalam Hutan Lindung Raja Mandara, Kabupaten Kaur, Bengkulu.

Peneliti Bidang Ekologi dan Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas-LIPI, Imawan Hidayat di Bengkulu, Rabu (27/4/2016) mengatakan tumbuhan tersebut diduga endemik Gunung Patah, sebab umumnya Rhododendron tumbuh pada ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan laut.

"Tapi Rhododendron berbunga warna merah yang kami temukan di Gunung Patah hidup di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut, ini cukup unik," kata Imawan.

Rhododendron atau disebut juga bunga Kadudampit merupakan genus tanaman berbunga yang tumbuh di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut.

Imawan mengatakan beberapa jenis Rhododendron yang sudah teridentifikasi di Indonesia yakni Rhododendron album yang merupakan endemik Jawa Barat dan Jawa Tengah. Rhododendron javanicum endemik Jawa dan Bali, Rhododendron loerzingii yang merupakan endemik Gunung Merbabu, Merapi, dan Sumbing, Jawa Tengah.

Berikutnya Rhododendron wilheminae yang hanya ditemukan di Gunung Salak, Jawa Barat, Rhododendron radians dan Rhododendron seranicum endemik Sulawesi Tengah, dan Rhododendron rhodopus endemik Sulawesi Selatan.

Selain Rhododendron, ekpedisi LIPI di Gunung Patah juga menemukan jenis Nepenthes unik dan mengumpulkan lebih 100 jenis tumbuhan dari kawasan Gunung Patah.

Penelitian flora Gunung Patah menurut dia dikarenakan ekosistem tersebut dinilai masih asli atau belum ada campur tangan manusia.

"Kami berharap penelitian ini dapat menemukan jenis-jenis tumbuhan asli yang berasal dari ekosistem Gunung Patah," ucapnya.

Bersama empat anggota tim dari LIPI dan dibantu warga setempat, peneliti berhasil mengumpulkan 220 nomor koleksi tanaman yang terdiri dari lebih 100 jenis tumbuhan. Tumbuhan yang diinvetarisir tersebut menurut dia akan dirawat, dikembangbiakkan dan diteliti lebih lanjut manfaatnya untuk masyarakat. (Antara)



BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI