Suara.com - Sejak dahulu kala, masyarakat Indonesia sudah akrab dengan kopi. Tak heran bila minuman berwarna hitam ini punya banyak penggemar bahkan kini sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban.
Namun meski si 'hitam manis' ini sudah tak asing lagi di mulut orang Indonesia, tapi tak semua orang bisa membuat kopi dengan rasa yang pas dan aroma yang tahan lama.
Barista sekaligus presenter TV Muhammad Aga mengatakan bahwa untuk mendapatkan kopi dengan rasa yang nikmat, dan aroma yang tahan lama, perlu teknik penyeduhan yang tepat dan kopi yang dipilihnya pun harus segar.
"Kopi yang segar pasti aroma dan rasanya masih terjaga. Jadi, setelah di-roasting, langsung diminum. Makanya rasanya lebih nikmat dan aromanya kuat karena belum teroksidasi," ungkapnya dalam peluncuran Nescafe Dolce Gusto Oblo, di Jakarta, Selasa (26/4/2016).
Selain itu, lelaki yang akrab disapa Aga ini juga menyarankan untuk tidak menyeduh kopi dengan titik didih hingga 100 derajat. Jika air untuk menyeduh kopi terlalu panas, kata dia, justru dapat merusak cita rasa dan aroma kopi.
Jadi, sebaiknya menyeduh kopi dengan air panas yang memiliki titik didih 96-98 derajat. "Sama seperti kita masak nasi goreng, nggak boleh pakai api besar, karena nasi itu sudah matang. Nah, kopi juga udah matang sebenarnya. Jadi kalau nyeduh nggak boleh terlalu matang sampai 100 derajat airnya," tutupnya.