Suara.com - Jeans merupakan salah satu simbol modernitas, tak bisa disangkal lagi. Salah satu busana yang dibawa Barat itu sudah bisa ditemukan di mana saja di belahan planet ini.
Tetapi popularitas jeans, tak berarti para penggunanya mengenalnya dengan baik. Salah satu fitur jeans yang mungkin luput dari perhatian para pemakainya adalah keping-keping logam bulat mirip kancing yang terletak di sekitar kedua sakunya.
Tahukah Anda apa fungsi dari keping-keping logam itu?
Menurut The Independent, keping-keping logam bulat itu disebut rivet. Mereka diletakkan tidak sembarangan, tetapi di tempat-tempat yang paling mudah sobek jika celana itu ditarik oleh gerakan penggunanya.
Karenanya fungsi kepingan-kepingan logam itu sangat penting. Mereka dipasang untuk membuat jeans lebih kuat dan tahan lama.
Tetapi, di atas itu semua, kepingan-kepingan rivet itu sendiri adalah asal-muasal terciptanya jeans. Pada era 1870an, para buruh di Amerika Serikat mengenakan celana berbahan denim saat bekerja. Sayangnya celana itu sering kali mudah sobek saat dikenakan bekerja.
Mencari solusi masalah ini, istri para buruh lalu menemui seorang penjahit bernama Jacob Davis dan memintanya untuk membuat celana yang tak mudah sobek.
Davis kemudian menjahitkan celana yang dilengkapi dengan keping rivet, seperti yang kita kenal sekarang. Logam-logam kecil itu membuat jahitan lebih kuat dan celana tak mudah sobek.
Alhasil rancangan Davis ini diburu oleh para buruh. Tingginya permintaan kemudian membuat Davis mengajak seorang pedagang bernama Levi Strauss. Keduanya, pada 1873, mendaftarkan hak paten atas desain celana yang saat ini kita kenal sebagai jeans.