Aksi Menyusui Massal Tandai 9 Tahun AIMI

Esti Utami Suara.Com
Minggu, 24 April 2016 | 13:35 WIB
Aksi Menyusui Massal Tandai 9 Tahun AIMI
Gerakan Ibu Indonesia Menyusui di halaman Istana Maimun, Medan, Sumatra Utara, Minggu (24/4). (Antara/Irsan Mulyadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan ibu dari berbagai kota di Indonesia mengikuti aksi menyusui massal dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-9 Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) yang berdiri sejak 21 April 2007.

Di Jawa Tengah, aksi ini diikuti puluhan ibu di Kota Semarang, Salatiga, Surakarta, dan Purwokerto.

"Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa menyusui itu cara memberikan nutrisi yang normal ke anak," kata Ketua AIMI Jawa Tengah Rahmadani Yuniarco usai pelaksanaan kegiatan serentak menyusui di Kelenteng Sam Poo Kong Semarang, Minggu (24/4/2016).

Ia mengungkapkan bahwa selama ini banyak ibu yang tidak nyaman menyusui di tempat umum, padahal itu merupakan suatu hal yang mudah.

"Akibat tidak nyaman menyusui di tempat umum, para ibu terpaksa tidak memberikan ASI-nya ke anak dan memilih memberikan makanan atau minuman lain atau memberi ASI dengan media dot padahal ibunya hadir disitu," ujarnya.

Menurut dia, alasan ibu memilih tidak memberikan ASI ke anak saat berada di tempat umum itu juga disebabkan belum banyaknya ruang menyusui yang memadai.

Oleh karena itu, kata dia, AIMI Jawa Tengah mengimbau kepada ibu-ibu untuk tidak merasa malu atau risi menyusui di tempat umum.

"Ibu-ibu tidak perlu malu menyusui di tempat umum karena itu hal yang biasa, kalau orang dewasa boleh makan dimana saja, kenapa anak kita tidak," katanya.

Dhani menjelaskan, ASI adalah makanan yang sudah didesain oleh Tuhan untuk anak-anak.

"Ini bukan masalah penting atau tidak penting, tapi ASI itu satu-satunya makanan yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak kita, tidak ada bandingannya dan tidak ada penggantinya," ujarnya.

Ia menyarankan agar anak disusui hingga enam bulan dan diberi makanan pendamping serta tetap disusui hingga dua tahun. Ditegaskannya, menyusui menyimpan banyak manfaat, tidak hanya untuk anak tapi juga buat ibu, keluarga, dan lingkungan.

Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah peserta kegiatan serentak menyusui di Kelenteng Sam Poo Kong Semarang tercatat sebanyak 46 ibu, di depan Loji Gandrung Surakarta 18 ibu, di Taman Salatiga 20 ibu, dan di Taman Balai Kemambang Purwokerto 15 ibu.

Aksi serupa juga digelar di sejumlah kota lain di Indonesia seperti Medan, Padang dan Bandarlampung. Di Medan aksi dipusatkan di di Istana Maimun. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI