Pengakuan Perempuan yang Kecanduan Seks

Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 22 April 2016 | 18:07 WIB
Pengakuan Perempuan yang Kecanduan Seks
Ilustrasi bercinta. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perkawinan Sami Walton dan James Keates sudah memasuki usia empat tahun. Itu artinya mereka jauh melampaui masa bulan madu. Namun hampir setiap kali mereka pergi keluar, teman James mengedipkan mata dan terkikik-kikik saat Sami menyeretnya pulang lebih awal untuk malam yang bergairah.

Ya, gairah Sami memang memiliki sisi gelap. Perempuan yang kini berumur 29 tahun ini sedang berjuang melawan kecanduan seks. Pasalnya, seks maraton telah mebuat James kelelahan.

Tak hanya itu, kecanduan ini telah membuat Sami kehilangan pekerjaannya di bidang keuangan dan juga beberapa teman dekatnya.

Ternyata Sami tidak sendirian. Menurut data yang ada ada ribuan orang Inggris yang kecanduan seks. Dan, kelompok pendukung Sex Addicts Anonymous menggelar setidaknya 70 pertemuan seminggu, membantu para pecandu itu keluar dari jebakan ini.

Kelompok ini baru-baru ini diperkenalkan pertemuan eksklusif bagi para perempuan, guna  mengatasi meningkatnya jumlah perempuan pecandu seks.

"Kecanduan seks adalah masalah yang serius. Kebanyakan pria berpikir mereka akan senang pasangan yang membutuhkan seks begitu banyak, namun tidak satupun dari pacar saya sebelumnya bisa mengatasinya," ujar Sami kepada Sunday People.

Sami mengaku memiliki James yang tak hanya memiliki stamina prima, tapi juga benar-benar mendukung dan tak menghakiminya. Pasangan ini  bercinta setidaknya sekali sehari demi memuaskan Sami. Tapi, Sami juga memiliki koleksi mainan seks, jika ternyata James terlalu lelah untuk bercinta.

"Semua teman saya cemburu dan melempar lelucon ketika kami menyelinap pergi dari pub awal untuk seks," ujar James.  

Beberapa temannya tak percaya, jika memiliki pasangan yang terus-menerus menginginkan seks itu melelahkan.

"Tapi sekarang aku lebih tua dapat melelahkan dan gairah Sami akan menurun. Saya hanya mencoba yang terbaik untuk menjadi pemahaman," tambah James.

Sami, telah meninggalkan pengobatan karena dia merasa dokter tidak mengerti.

"Saya lebih suka mencoba untuk mengelolanya sendiri, dengan bantuan dari James. Saya tak yain dokter benar-benar paham apa artinya kecanduan seks dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi kehidupan Anda," ujarnya.

Sami menyadari bahwa masalah ini muncul di awal 20-an setelah putus, dengan cinta lamanya. Ketika ia mulai memiliki pertemuan kasual secara teratur dengan teman-teman dan orang asing, dia menganggap dia sangat tertarik karena dia mendapat balasan.

Tapi, ini membuatnya bepergian ke seluruh negeri untuk seks dan meninggalkan pekerjaannya.

"Hal yang berputar di luar kendali, karena apa yang ada di kepala saya hanyalah seks. Saya memiliki jaringan besar orang yang dengan mereka saya akan bercinta. Tapi aku juga akan tidur dengan orang asing," ujarnya.

Beberapa malam jika tidak ada yang harus dilakukan, maka ia akan pergi ke bar dengan harapan bertemu dengan seseorang yang bisa diajak ngamar. Bahkan ketika orang itu sesama jenis.

"Aku begitu putus asa untuk beberapa tindakan, saya akan melakukan apa saja untuk seks. Saya akan sering terbangun mil jauhnya dari rumah setelah bepergian ke sisi lain negara untuk seks.

Ia mengakui tidak tahu beberapa orang yang sudah tidur dengannya.

"Aku tahu aku punya diri ke beberapa situasi yang benar-benar berbahaya seperti yang telah saya pulang dengan orang-orang yang benar-benar asing," ujarnya. (mirror.co.uk)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI