Serunya Acara Sedekah Massal di Thailand

Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 22 April 2016 | 13:45 WIB
Serunya Acara Sedekah Massal di Thailand
Suasana sedekah massal di Kuil Wat Phra Dhammakaya di Pathum Thani, Thailand pada Jumat (22/4). (Reuters/ Jorge Silva)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puluhan ribu biksu berkumpul pada hari Jumat (22/4/2016) di kuil Wat Phra Dhammakaya di Pathum Thani Thailand untuk bergabung dalam upacara yang disebut sebagai acara pemberian sedekah terbesar di dunia.

Kuil Wat Phra Dhammakaya, yang terletak sekitar 49 kilometer utara Bangkok, dikelola kelompok Dhammakaya sekte yang berpengaruh tapi juga kontroversial. Selama beberapa tahun belakangan pengelola dituduh korupsi, tapi mereka selalu membantah.

Sekitar 50.000 biksu dengan mengenakan jubah oranye bergabung dengan ribuan warga yang mengenakan baju putih --melambangkan kemurnian Buddha-- menerima sedekah.

Warga berbondong-bondong untuk memberikan sedekah di Wat Phra Dhammakaya, terkenal karena stupa emas yang sangat besar.

"Memberi sedekah kepada 100.000 biarawan adalah peristiwa sekali dalam seumur hidup," kata salah satu pemuja, Patsara Limkangwanmongkol.

Patsara menambahkan ia telah memberikan sedekah di kuil ini selama lebih sepuluh tahun. Menurutnya ibadah ini adalah satu keharusan.

Penyelenggara menyebut, setidaknya 100.000 biksu dan samanera mengambil bagian dalam acara tersebut dan mengklaim acara ini sebagai salah satu yang terbesar di dunia.

Pemeluk agama Budha yang menjadi mayoritas di Thailand kini terbelah oleh politik kode warna dalam perebutan di panggung politik.

Masalah lainnya adalah pertempuran untuk jabatan patriark tertinggi, posisi puncak buddhisme Thailand, yang telah membagi negara itu antara kandidat utama, yang memiliki hubungan dengan kuil Dhammakaya, dan mereka yang menentangnya.

Kepala biara, Phra Dhammachayo,  telah dipanggil pada Senin (18/4/2016) aparat penegak hukum untuk menghadapi tuduhan pencucian uang dan menerima sumbangan ilegal. Dia mengaku menerima sumbangan amal tapi tidak tahu dari mana asal sumbangan itu. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI