Suara.com - Festival Pesona Tambora 2016 merupakan salah satu event andalan Pemerintah NTB untuk mempromosikan daerahnya, baik di Nusantara maupun mancanegara.
Gelaran akbar yang akan berlangsung pada 11-16 April 2016 di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima NTB ini, selain untuk memperingati seabad letusan Gunung Tambora yang melegenda, juga peluncuran destination branding “Pesona Lombok Sumbawa”.
Beberapa kegiatan menarik telah disiapkan untuk mengisi rangkaian Festival Pesona Tambora 2016 dimana Anda bisa mengikuti semua kegiatan di event tersebut. Ada seminar yang mengusung tema wisata bahari, Rinjani Menuju Geopark Dunia, dan Lombok Wisata Halal Dunia.
Panitia juga menyiapkan acara ziarah Tambora untuk wartawan, upacara laut dan pertunjukan musik gambus. Sementara, untuk Anda penikmat kopi bisa menghadiri gelaran kompetisi kopi yang dirangkai bersama Cargo Cult Festival.
Yang tak kalah menarik, Festival Pesona Tambora 2016, memiliki rangkaian acara utama yaitu, Tambora Running berupa Ultra Run 320 K, 100 K, Tambora Ultra 50 K dan 25 K. Ada juga Tambora Bike Camp, Tambora Festival, dan Tambora Literary, Festival Film di Pulau Satonda, serta pameran seni rupa dan instalasi art-arche di Galeri Seni Satonda.
Selain kegiatan pentas seni dan budaya, akan ada pula trail adventure, sepeda gunung, memancing, paramotor dan masih banyak lagi kegiatan lainnya. Dan, pada post event Festival Pesona Tambora 2016, akan ada kegiatan Klik Fotografi Trip Tambora.
Seperti tahun sebelumya, kegiatan ini juga menghadirkan pengembangan ekonomi kreatif, penghijauan hutan kawasan Gunung Tambora, pameran produk unggulan seperti kopi tambora, pasar rakyat, serta pesta kuliner khas daerah.
Gunung Tambora yang Melegenda
Gunung Tambora merupakan stratovolcano aktif yang terletak di Pulau Sumbawa, NTB. Letusannya pada 1883 yang begitu besar hingga melenyapkan hampir separuhnya, menjadi letusan terbesar sejak letusan Danau Toba.
Sebelumnya, Gunung Tambora memiliki tinggi 4.882 m dpl dan menjadi puncak tertinggi kedua di Indonesia setelah Jaya Wijaya. Namun kini tinggi Gunung Tambora tinggal 2.851 m dpl akibat letusan besar yang melegenda itu. Kondisi ini sesuai dengan nama Tambora yang berasal dari dua kata, yakni "ta" dan "mbora" yang berarti ajakan menghilang.
Saat erupsi, letusan Tambora terdengar hingga ke Pulau Sumatera, Makassar dan Ternate sejauh 2.600 km. Akibat letusan besar tersebut, 400 juta ton gas sulfur menguasai langit hingga jauh di atas awan mencapai 27 mil ke strastofer.
Bisa dibayangkan betapa tebalnya debu yang dihasilkan akibat letusan tersebut, bahkan hingga menyelimuti Pulau Bali dan mematikan vegetasinya. Begitu tebalnya abu yang berterbangan di langit.
Sepanjang daerah dengan radius 600 km dari Gunung Tambora terlihat gelap gulita selama dua hari, karena sinar Matahari tak mampu menembus tebalnya abu.
Kaldera abadi akibat letusan pun sangat besar seluas 7 km, sementara jarak antara puncak dengan dasar kawahnya sedalam 800 meter. Total kematian yang ditimbulkan akibat letusan Gunung Tambora kala itu mencapai 71.000 jiwa, bahkan ada sumber yang menyebut data korban hingga 92.000 jiwa.
Abu dan debu Tambora melayang dan menyebar mengelilingi dunia, menyobek lapisan tipis ozon, menetap di lapisan troposfer selama beberapa tahun kemudian turun melalui angin dan hujan ke Bumi. Satu tahun pascaletusan Gunung Tambora (1816), sering disebut sebagai tahun tanpa musim panas, karena terjadi perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa yang disebabkan oleh debu letusan Tambora ini.
Selain itu, terjadi pula gagal panen di Cina, Eropa dan Irlandia. Bahkan, mengakibatkan tragedi kelaparan di Prancis yang telah menyulut kerusuhan di negeri itu.
Lombok Sumbawa Semakin Mendunia
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan bahwa posisi pariwisata NTB kini memang semakin mendunia dengan terpilihnya Lombok sebagai The Worlds Best Halal dan The Worlds Best Halal Honeymoon Destination pada ajang World Halal Travel Awards 2015.
Oleh karena itu, ia berharap jumlah wisatawan ke Lombok NTB naik 50 persen tahun ini dari 1 juta menjadi 1,5 juta wisman.
“Dengan prestasi ini sudah selayaknya NTB mengedepankan tema halal atau friendly tourism sebagai destination branding untuk mendukung country branding Wonderful Indonesia yang kini telah mendunia,” terangnya saat peluncuran Festival Pesona Tambora 2016 di Balairung, Jakarta, Februari lalu.
Selain itu, Menpar Arief juga menyarankan agar Lombok bisa memanfaatkan kebijakan bebas visa bagi turis mancanegara yang datang ke Tanah Air. Begitu pula dengan perizinan untuk yacht yang kini sudah semakin sederhana, serta embarkasi dan disembarkasi kapal pesiar.
Perlu diketahui, NTB merupakan destinasi wisata unggulan yang ditempatkan sebagai bagian dari Great Bali. Sekitar 40 persen wisman yang berkunjung ke Indonesia, ungkap Menpar Arief, masuk melalui Bali lalu mereka melanjutkan perjalanannya ke NTB, serta destinasi lain di kawasan timur Indonesia yang disebut sebagai Bali Beyond. Sedangkan wisman yang masuk melalui Great Jakarta dan Great Batam masing-masing sebesar 30% dan 20%.
Sementara itu, Gubernur NTB M. Zainal Majdi mengutarakan bahwa dari tahun ke tahun, pariwisata telah membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan perekonomian di NTB.
"Pariwisata benar-benar berdampak besar terhadap kesejahteraan masyarakat. Kami di NTB menjadikan 15 kawasan sebagai destinasi wisata tapi sebenarnya tidak mewakili semua yang ada di NTB. Maka dari itu Festival Pesona Fambora ini untuk menunjukkan bahwa Pesona Lombok Sumbawa tidak ada habis-habisnya," jelasnya panjang lebar.
(Artikel ini bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata)