Pada saat berperang dengan Prancis, Amerika Serikat, dan Tiongkok di wilayahnya, kata dia, masyarakat setempat menggunakan bahan baku yang ada untuk mengolahnya menjadi makanan sehingga tidak heran jika sarat dengan sayur-sayuran.
"Masakan Vietnam adalah sesuatu masakan yang tumbuh dari zaman susah. Apa saja yang didapat, apakah itu daun-daunan, masyarakat berusaha bagaimana meracik, mengolahnya menjadi enak," ujarnya.
Sementara itu, General Manager Saigon Cafe Iskandar juga mengatakan bahwa sejak dibuka (Juni 2015) hingga saat ini, pengunjung atau pembeli yang datang ke kafe itu setiap bulan sekitar 2.000 sampai dengan 5.000 orang.
"Orang sekarang ini mencari makanan sehat, makanan sayur-sayuran jadi budaya, dan semua itu bisa didapat dari makanan Vietnam," katanya.
Lagi pula, kata dia, orang Indonesia juga sudah makin selektif memilih makanan sehingga banyak juga yang menikmati makanan yang kaya akan bahan dan sayuran organik.
"Melalui festival ini, kami ingin memperkenalkan makanan Vietnam kepada masyarakat luas. Semoga masyarakat Indonesia menikmatinya," ujarnya.
Mencari Pemilik Saigon Cafe Praba Madhavan mengatakan bahwa relatif banyak orang Indonesia yang berwisata ke Vietnam. Ketika mereka pulang ke Tanah Air, mencari kembali masakan Vietnam.
"Banyak orang Indonesia pergi ke Vietnam dan banyak yang kembali ke sini mencari masakan Vietnan yang autentik," ujarnya.
Apalagi, pelajar yang belajar ke Vietnam, saat kembali ke Indonesia, mereka juga mencari makanan Vietnam untuk mengulang kenangan saat menyantap makanan itu di negara tersebut.
"Habis dari sana, bernostalgia mencari makanan di sini," ucapnya.