Membawa Kopi Premium Indonesia ke Panggung Dunia

Esti Utami Suara.Com
Kamis, 31 Maret 2016 | 07:00 WIB
Membawa Kopi Premium Indonesia ke Panggung Dunia
Ilustrasi kopi Nusantara. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia merupakan pemain kopi dunia. Menurut International Coffee Organization (ICO), Indonesia menduduki urutan ke-4 sebagai produsen kopi terbesar di dunia pada 2014 dengan perkiraan produksi mencapai 622 ribu metrik ton per tahun.

Kopi arabika Indonesia juga cukup terkenal di dunia, sehingga menempatkan Indonesia sebagai eksportir kopi spesial arabika terbesar kedua di dunia dengan volume mencapai 150 ribu ton ekspor per tahun.

"Ya Indonesia memang menjadi penghasil kopi spesial terbesar kedua, namun itu untuk kopi berkualitas rendah," ujar John Lee, salah seorang pengusaha kopi di Tanah Air lewat bendera Tanamera Coffee.

Laki-laki yang telah delapan tahun berkecimpung di industri kopi itu menilai kopi spesial Indonesia yang berkualitas bagus masih sangat terbatas. Fakta itu diperolehnya setelah mempelajari langsung perkebunan kopi di beberapa daerah di Tanah Air dan bertemu dengan para petani lokal.

"Sebenarnya, petani Indonesia mampu memproduksi kopi yang lebih baik, tapi mereka sebagian besar hanya memproduksi kopi hanya untuk memenuhi permintaan pasar. Ini menyebabkan pembeli kopi internasional tidak mudah mendapatkan kopi Indonesia yang berkualitas, sehingga dari segi reputasi kopi Indonesia masih tidak konsisten," paparnya.

Tantangan lain yang juga dihadapi pelaku bisnis kopi spesial, adalah jadwal panen yang tidak menentu disebabkan perubahan musim.

Bagi Tanamera Coffee yang sejak awal berkomitmen menjual kopi spesial asli Indonesia, mundurnya jadwal panen cukup menjadi kendala karena perusahaan tersebut harus membeli stok kopi dari para petani untuk satu tahun ke depan.

"Kopi umumnya hanya dipanen setahun sekali pada bulan Februari sampai Maret, jadi untuk memenuhi permintaan konsumen kami harus langsung membeli puluhan ton 'green beans' untuk satu tahun ke depan," tutur John.


BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI