Kisah Secangkir Kopi Premium dari Tanamera

Esti Utami Suara.Com
Rabu, 30 Maret 2016 | 13:07 WIB
Kisah Secangkir Kopi Premium dari Tanamera
Ilustrasi kopi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kopi spesial kini makin santer terdengar. Dan, Indonesia merupakan salah satu produsen kopi premium yang diakui dunia. Jumlah penikmat kopi spesial di Indonesia pun cenderung meningkat seiirng munculnya gerai-gerai kopi yang menawarkan konsep "specialty coffee", mengajak para pengunjung mencicipi kopi berkualitas dengan proses pemanggangan (roasting) dan penyajian yang tepat.

Kopi premium tumbuh di iklim istimewa dan ideal. Ia sedikit berbeda, karena rasanya yang lengkap dan hampir tanpa kecacatan. Rasa yang unik ini adalah hasil dari karakteristik dan komposisi tanah tempat kopi-kopi tersebut ditanam.

Istilah kopi spesial atau dalam bahasa Inggris disebut specialty coffee, pertama kali digunakan pada 1974 oleh seorang legenda kopi Erna Knutsen dalam tulisannya "Tea and Coffee Trade Journal". Ia memakai istilah kopi spesial untuk menyebut biji dengan rasa terbaik yang dihasilkan di daerah beriklim mikro istimewa.

Keunikan rasa yang dimaksud Knutsen ini sebenarnya juga menjadi keunggulan biji kopi arabika Tanah Air seperti Sumatera Solok Minang, Jawa Malabar, Sulawesi Toraja, Papua Wamena, serta Sumatera Sidikalang.

Suara.com - Kenikmatan kopi premium Indonesia telah diakui dunia. Beberapa waktu lalu bahkan gerai kopi asal Indonesia PT. Tanamera Kopi Indonesia menyabet juara pertama dalam kompetisi "Melbourne International Coffee Expo" (MICE).

"Keberhasilan Tanamera dalam ajang ini telah membantu diakuinya Indonesia sebagai salah satu negara produsen kopi premium terbaik di dunia," ujar salah satu Direktur Tanamera John Lee dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (29/3/2016) sore.

Kompetisi tahunan yang diadakan oleh "Royal Agricultural Society of Victoria" (RSAV) dan secara khusus menilai kopi berdasarkan kualitas dan konsistensi pemanggangan tersebut diikuti oleh 658 peserta dari berbagai negara seperti Australia, Kanada, Hong Kong, Indonesia, Korea, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, Inggris, dan Amerika Serikat.

Tanamera sebagai wakil Indonesia berhasil meraih dua trofi terbaik dalam ajang tersebut yakni "Champion International Roaster" dan "Champion Filter Coffee", selain penghargaan lain seperti
satu medali emas, lima medali perak, serta tujuh medali perunggu.

"Dari 20 jenis kopi yang kami bawa, 13 di antaranya memenangi penghargaan. Ini merupakan kemajuan bagi industri kopi Tanah Air," ucap John.

Tak hanya di Australia, kopi premium asli Nusantara juga dilirik di Amerika Serikat di mana Indonesia ditetapkan sebagai "Official Portrait Country" dalam pameran kopi berkelas dunia yang
diadakan SCAA pada 14-17 April 2016 di Atlanta, Georgia, AS.

Dengan predikat tersebut, Indonesia akan disorot oleh lebih dari 12 ribu pengunjung pameran, sebagai salah satu negara penghasil kopi terbaik dunia.

"Kopi yang akan ditampilkan harus memenuhi standar 'specialty coffee' SCAA karena hal ini menyangkut 'branding' kopi Indonesia," tutur Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional
Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI