Tetet Cahyati, Seniman Multitalenta dari Kota Kembang

Ririn Indriani Suara.Com
Rabu, 30 Maret 2016 | 10:47 WIB
Tetet Cahyati, Seniman Multitalenta dari Kota Kembang
Inilah salah satu lukisan karya Tetet Cahyati.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Seni Punya Nilai Jual
Tak hanya mengajar melukis, Tetet juga membantu memasarkan sekaligus mengajarkan pula bagaimana caranya memasarkan hasil lukisan anak didiknya itu. “Melukis itu bagi saya bukan sekadar seni, keindahan atau ekspresi diri, tetapi juga memiliki nilai jual yang bisa menjadi pengasilan bagi mereka” urainya panjang lebar.  

Bagi Tetet, keahlian dalam memasarkan karya seni harus dimiliki oleh para seniman, karena pemahaman seni masa kini dengan zaman dahulu sangatlah berbeda. "Zaman dulu, seni hanya untuk seni, tapi sekarang, seni sudah jadi karya sehingga harus menyentuh setiap lapisan masyarakat. Inilah makanya seni bisa dibeli atau dinikmati oleh orang lain," terangnya.

Tetet memang begitu menguasai dunia pemasaran yang dinilainya sangat bermanfaat bagi seniman. Ilmu pemasaran ini ia pelajari ketika kuliah di Universitas Padjajaran (Unpad). Di Universitas itulah ia meraih gelar doktoral bidang manajeman pemasaran seni pada 2005.

“Saya memang mengambil pemasaran seni. Pada waktu itu ada pro dan kontra, karena sebagian orang menilai seni itu tidak boleh dipasarkan, melainkan hanya dinikamati secara pribadi. Tapi menurut saya seni itu setelah jadi karya harus dipasarkan," jelasnya.

Selain sebagai seniman, Tetet juga sibuk mengajar di berbagai universitas di antaranya Unikom Bandung dan Universitas 17 Agustus Cirebon. Namun dari sekian banyak kegiatan yang dilakukannya, ia mengaku paling menyukai dunia menulis, melukis dan membatik.

“Biasanya kalau saya menulis pasti sedang memiliki problem sehingga curahan hati bisa disalurkan melalui menulis atau melukis,” ungkapnya.  

Ia memang menyukai dunia tulis-menulis sejak  kecil. Beberapa karya puisi dan cerpennya pernah diterbitkan di koran nasional saat Tetet berusia 13 tahun.

Saat ditanya topik apa yang sering ditulisnya? Tetet mengatakan banyak menulis tentang tema-tema sosial kemanusiaan dan masalah kesetaraan gender.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI