Balap Keledai, Mungkin Hanya Ada di Serbia

Esti Utami Suara.Com
Senin, 28 Maret 2016 | 08:07 WIB
Balap Keledai, Mungkin Hanya Ada di Serbia
Keledai. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Keledai dikenal sebagai binatang yang keras kepala dan sulit dikendalikan. Tapi, bagi warga di Desa Sakule, Serbia, keledai menjadi andalan untuk menggemabalakan domba. Dan lomba keledai digelar pada Sabtu (26/3/2016) untuk ke-20 kali.

Sekali dalam setahun pada awal musim semi, peternak domba dari Desa Sakule, Serbia, 50 kilometer di sebelah timur-laut Beograd, berkumpul untuk merayakan tradisi penggembala pada perayaan tahunan "Hari Penggembala".

Lomba Keledai menjadi acara utama, yang disertai dengan pameran domba, program budaya, lomba memasak dan menangkap anak babi. Ratusan pelancong dari Sakule dan desa sekitarnya dari Wilayah Banat di Provinsi Vojvodina di Serbia Utara tahun ini berkumpul di lapangan yang ditata untuk lomba.

Mereka menyaksikan peserta berjuang menenangkan keledainya di garis start. Buat mereka, itu lebih dari kegembiraan, dari lomba sesungguhnya, sementara banyak orang juga memberi semangat buat favorit mereka. Jalur lomba sepanjang 100 meter, terasa begitu jauh bagi peserta lomba sebab hewan mereka sulit dikendalikan, lamban dan mudah menyimpang dari jalur.

"Boleh kah saya memecut mereka?" demikian pertanyaan seorang anak lelaki sebelum lomba pertama dimulai yang dijawab oleh wasit boleh tapi cuma sedikit pada permulaan.

Saat sedikit peraturan dijelaskan kepada peserta lomba, hewan mereka --yang tidak mau patuh-- mulai tidak tenang, sehingga peserta harus memegangi hewan tunggangan mereka dengan kuat
dengan bantuan asisten mereka.

Saat lomba dimulai, sebagian peserta bahkan harus membujuk hewan tunggangan mereka untuk mulai melangkah di jalur lomba dan orang-orang tertawa saat hewan tersebut tidak bergerak, dan menyaksikan keledai lain membawa jockey mereka menuju kemenangan.

Penonton terhibur saat peserta lomba berteriak dan memecut keledai mereka, yang berhenti di jalur lomba, dan tak mau bergerak ke arah garis finis. Mereka memberi semangat, bersiul dan memuji mereka agar tetap berada di jalur lomba.

Pemenang lomba dalam kategori senior, Milan Vojinov, unggul sejak awal dalam lomba tersebut, tapi saat ia mendekati garis finis, perhatian keledainya mula-mula tertarik pada pemirsa dan kamera, lalu berlari ke salah satu keledai yang tak mau memulai lomba.

Vojinov mengakhiri lomba di urutan pertama meskipun ada penghalang itu. Ia mengungkapkan kepada Xinhua olah raga tersebut memerlukan ketrampilan dan pelatihan, tapi juga memerlukan cinta kepada si keledai.

Ia menjelaskan buat dia keledai bukan hewan yang bodoh dan keras kepala, dan itu, mungkin, adalah kunci keberhasilannya pada Sabtu, serta dua lomba saat ia menang pada tahun-tahun sebelumnya. (Antara/Xinhua)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI