Suara.com - Baik lelaki atau perempuan yang normal, tentu mengalami pertumbuhan rambut di beberapa bagian tubuhnya seperti kepala, ketiak, lengan, kaki, bahkan organ kemaluannya. Bagi sebagian orang yang tak percaya diri, metode 'hair removal' di pusat kecantikan banyak dipilih.
Dalam video, "Haruskah Mencukur Rambut di Kemaluan ?" yang dibuat AsapSCIENCE, dijelaskan bagaimana tubuh manusia dipenuhi dengan rambut pada 70.000 hingga 120.000 tahun lalu. Namun yang tersisa setelah masa evolusi adalah beberapa rambut yang tumbuh di beberapa organ seperti ketiak, lengan, betis, dan alat kelamin.
Para peneliti menduga tumbuhnya rambut di organ kemaluan saat pubertas sebagai sinyal bahwa seseorang telah siap dibuahi.
Alasan lainnya, rambut dapat melindungi alat kelamin dari gesekan selama hubungan seksual. Bahkan 75 persen orang-orang yang mencukur rambut di organ kemaluan mereka merasa gatal dan mengalami ruam tak tertahankan.
"Tidak adanya rambut kemaluan karena dicukur juga kerap dikaitkan dengan penyakit menular seksual (PMS), termasuk gonore, klamidia dan infeksi HPV," ujar peneliti.
Temuan ini didapat peneliti setelah melakukan studi terhadap 1000 siswa di Amerika Serikat dimana 96 persen siswa perempuan dan 87 persen siswa laki-laki baru saja mencukur rambut kemaluan mereka selama sebulan terakhir. (Medical Daily)
Haruskah Mencukur Rambut di Organ Kemaluan?
Senin, 21 Maret 2016 | 21:06 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Mengenal Prosedur V-Ning dan P-Rejuve untuk Perawatan Organ Intim Non-Invasif
03 Oktober 2024 | 13:40 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 09:36 WIB
Lifestyle | 09:34 WIB
Lifestyle | 09:14 WIB
Lifestyle | 08:12 WIB
Lifestyle | 07:31 WIB
Lifestyle | 21:17 WIB