Infografis
Suara.com - Terinspirasi oleh foto-foto ibunya saat melakukan perjalanan ke lembata Nusa Tenggara Timur, maka lahirlah koleksi 'Cerita Lembata' dari tangan seorang Pratiwi Harsetiani.
Cerita Lembata mewujudkan konsep budaya yang telah terkoyak oleh perjalanan waktu. Koleksi yang terdiri dari empat potong busana siap-pakai dan dua gaun malam ini terinspirasi dari eksotiknya kain tradisional Lembata yang viragois.
Pratiwi memberikan sentuhan aksen kuat kontras ditunjukkan oleh hiasan 3D yang halus, mencerminkan highlights dari cerita yang ingin diangkatnya. Paduan aplikasi buatan tangan 3D, kain gelap dan siluet asimetris menandai koleksi ini. Sebagai bahan, Pratiwi memilih tenun tradisional yang dikombinasikan dengan semi-wol serta crepe.
Potret dari perjalanan itu dituangkannya dengan lukisan benang, yang dijahit manual dengan tangan. Sentuhan ini membuat koleksi yang terinspirasi budaya tanpa menggunakan kain tradisional itu sendiri menjaid terasa begitu unik.
"Cerita Lembata adalah pendekatan saya pada sebuah petualangan yang ditangkap dari sudut pandang ibu saya. Sesuatu yang masih asli dan tak tersentuh" Pratiwi menerangkan
karyanya yang digelar di Indonesia Fashion Week 2016 beberapa waktu lalu.
Pratiwi yang kini berusia 22 tahun, memulai kariernya di dunia fesyen pada 2014, ketika ia bergabung dengan Imelda Sparks Mode Academy. Lantas ia mendirikan label 'House of PH' pada
tahun 2013 yang koleksinya dirancang sendiri oleh Pratiwi. Dia mewujudkan visinya untuk menciptakan busana siap pakai dengan sentuhan estetika yang tinggi.
"Gairah desain, termasuk keragaman desain, proses dan teknik estetika menjadi kekuatan House of PH," pungkas Pratiwi.
