Sepenggal Kisah Putri Astrid di Kebun Raya Bogor

Esti Utami Suara.Com
Rabu, 16 Maret 2016 | 14:45 WIB
Sepenggal Kisah Putri Astrid di Kebun Raya Bogor
Ilustrasi Kebun Raya Bogor. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di sela kunjungannya ke Indonesia, Putri Astrid, perwakilan Raja Philippe dari Belgia menyempatkan diri mengunjungi Kebun Raya Bogor, Jawa Barat pada Rabu (16/3/2016) sekitar pukul 12.30 WIB.

Putri Astrid yang datang dengan mengenakan atasan berwarna biru tua dan celana panjang berwarna ungu tua mengatakan senang bisa berkunjung ke Bogor.

"Saya senang berada di sini," kata Putri Astrid ketika sampai di Kebun Raya Bogor.

Dia disambut oleh pihak Kebun Raya Bogor dan diantarkan langsung ke Taman Anggrek. Kemudian dia menyempatkan diri untuk menanam pohon bambu bernama Bambusa lako Widjaja (Poaceae).

Setelah itu, berkeliling kebun dan berjalan di Jalan Astrid, nama jalan yang diberikan pemerintah Hindia-Belanda sewaktu kunjungan Ratu Astrid pada 1928 ke Kebun Raya Bogor. Putri Astrid pun berfoto di tiang petunjuk arah jalan yang bertuliskan Jalan Astrid.

Putri Astrid merupakan cucu dari Ratu Astrid dan Raja Leopold III, kunjungan ke kebun Raya Bogor tersebut mengikuti kunjungan Ratu Astrid dan Raja Leopold III pada 1928 ke Kebun Raya Bogor (dulu bernama s'Lands Plantentuin te Buitenzorg).

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI Prof Enny yang ikut menemani Putri Asrid menjelaskan sejak kedatangan Ratu Astrid dan Raja Leopold III, sepanjang jalan Astrid di kebun itu telah ditanami bunga tasbih (Canna hibrida) yang melambangkan bendera negara tersebut. Canna hibrid yang ditanam memiliki bunga berwarna merah dan kuning serta daunnya berwarna merah gelap cenderung hitam.

"Sejak kunjungan Ratu Astrid pada 1928, jalan ini telah ditanami bunga yang berwarna hitam, kuning dan merah yang melambangkan persahabatan kedua negara," kata dia.

Sebelum ke Kebun Raya Bogor Putri Astrid mendatangi seminar "Sustainable Agriculture: Towards A Bio-based Economy" di International Convention Center Institut Pertanian Bogor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI