Suara.com - Sejak lama, perempuan Indonesia memiliki kebiasaan untuk membedong bayi yang berusia beberapa hari. Selain menghangatkan si bayi, hal ini bertujuan untuk membuat kaki bayi menjadi lurus. Lalu apakah pembedongan benar-benar diperlukan oleh bayi?
Menurut dokter spesialis Rehabilitasi Medik FKUI-RSCM, Luh K. Wahyuni, membedong bayi tak bisa dilakukan sembarangan. Apalagi jika kondisinya memaksa bayi dalam posisi lurus sehingga sulit bergerak. Bahkan membedong dalam posisi tak tepat dapat mempengaruhi perkembangan tubuh bayi, terutama di panggul dan kaki.
"Posisi bayi saat normal kan memang panggul seperti kodok gitu agak meringkuk. Nah kalo dibedongnya tidak tepat dalam artian tangan dan kaki lurus itu nggak pas, nantinya akan jadi masalah," ujar dr Luh di sela-sela temu media 'Bayi Kembar Siam Dwi dan Tri' di RSCM, Jakarta, Selasa (15/3/2016).
Menurutnya bedong yang tepat tidak memaksa tangan dan kaki bayi untuk lurus. Bagian tangan juga dibiarkan menyentuh mulut karena membantunya menstimulasi fungsi hisap dan memperlancar jalannya saluran napas.
Ia menambahkan, pada dasarnya bedong dilakukan untuk memberikan rasa hangat dan kenyamanan seperti ketika bayi berada di dalam rahim sang ibu.
"Pada bayi prematur justru bedong sangat disarankan. Tapi tentunya dengan cara yang tepat. Hal ini untuk membuatnya merasa hangat, aman dan seperti dipeluk di dalam rahim," imbuhnya.
Jangan Sembarangan Membedong Bayi Anda
Selasa, 15 Maret 2016 | 16:45 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
21 November 2024 | 20:13 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 22:00 WIB
Lifestyle | 21:07 WIB
Lifestyle | 20:46 WIB
Lifestyle | 19:52 WIB