Suara.com - Pascaerupsi Gunung Merapi pada 2010 silam, tanaman endemik bunga anggrek di Taman Nasional Gunung Merapi masih belum pulih sepenuhnya.
Menurut Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) TNGM, Widya Kridaningsih, dari hasil survei terakhir yang dilakukan sekitar Juli 2015 diketahui ada sekitar 65 jenis yang ditemukan.
"Sementara, sebelum terjadinya erupsi Gunung Merapi 2010, ada 97 jenis," katanya, Senin (14/3/2016).
Ia menambahkan, banyaknya anggrek yang hilang ini karena dampak erupsi lebih banyak mengarah ke sisi selatan gunung, yang selam ini banyak ditumbuhi berbagai jenis anggrek.
"Di lokasi sisi selatan Gunung Merapi yang paling banyak hidup tanaman ini, seperti di wilayah Turgo dan Cangkringan," katanya.
Widya mengatakan, memang beberapa waktu terakhir, pembudidaya anggrek binaannya menemukan beberapa anggrek jenis baru. Temuan tersebut diharapkan akan bertambah lagi saat survei selanjutnya.
"Survei selanjutnya nanti ke wilayah Kecamatan Cangkringan," katanya.
Pembudidaya anggrek di Turgo, Musimin mengatakan untuk anggrek yang telah dikembangkan di kebunnya saat ini ada sekitar 70 jenis.
"Ada beberapa temuan jenis anggrek baru, ada warga sekitar Turgo kadang memberi kabar kalau ada temuan anggrek jenis baru," katanya. (Antara)
Pascaerupsi, Habitat Anggrek Merapi Belum Sepenuhnya Pulih
Esti Utami Suara.Com
Senin, 14 Maret 2016 | 19:55 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 08:05 WIB
Lifestyle | 07:50 WIB
Lifestyle | 07:10 WIB
Lifestyle | 20:51 WIB
Lifestyle | 20:12 WIB
Lifestyle | 19:15 WIB