Suara.com - Menikmati kopi sudah menjadi budaya di Indonesia, baik dari kalangan masyarakat menengah ke bawah hingga kaum borjuis. Setiap kelas masyarakat punya cara tersendiri dalam menikmati minuman pahit berkafein ini.
Ada yang hanya bermodalkan gelas, air panas dan kopi itu sendiri, hingga harus di tempat mewah dengan perlakuan yang 'manja' pada biji kopi oleh barista berkelas dengan sertifikat resminya.
Namun, di Provinsi Aceh, khususnya Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, memiliki cara unik dalam menyajikan minuman kopi. Tidak seperti cara pada umumnya, kopi tubruk khas Meulaboh disajikan dengan cara gelas terbalik, di atas tatakan gelas kacanya.
"Gelasnya jangan diangkat ya, atau semua kopinya nanti akan tumpah, ini memang terbalik, dengan kopi dan airnya dalam keadaan tertutup di dalamnya," kata Akbar salah satu pemilik kedai kopi di kawasan Banda Aceh.
Rupanya, Kopi tubruk Meulaboh sudah menjadi sajian khas di warung kopi di seluruh penjuru Aceh, bukan hanya di daerah Aceh Barat.
Akbar selalu mengingatkan kepada para pengunjung untuk tidak mengangkat gelasnya, khususnya jika terlihat orang baru atau bukan berasal dari Aceh.
Ada dua cara meminum, yang pertama dengan hati-hati mengangkat gelas dan tatakan tetap dalam keadaan terbalik, kemudian meminum kopi yang tertahan di antara pinggiran tatakan gelas dan celah-celah bibir gelas yang tertelungkup.
Cukup berisiko untuk tumpah, namun jika diminum sedikit-sedikit dan tidak mengangkat gelas dari tatakan, maka akan terjaga tidak tumpah.
Yang kedua dengan menggunakan sedotan. Jadi, air yang ada di sisi sela bibir gelas yang tertelungkup bisa disedot untuk diminum. Pelan-pelan jika dalam keadaan panas, agar tidak langsung mengenai lidah.
Akbar yang menjadi peracik kopi mengatakan bahwa sajian unik cara membalikkan gelas tergolong kreatif dalam menikmati kopi. Teknik membalikkan gelas tersebut bukan hanya sekadar sensasi, namun salah satu trik terbaik dalam mendapatkan saripati kopi langsung tanpa menggunakan saringan dalam setiap seduhan.
"Ketika Anda menikmati kopi dengan cara biasa atau gelas keadaan normal, maka ampas seduhan kopi akan ada di bawah, dan yang mengapung di atas adalah residu sisa kopi tubruk yang tidak larut, sehingga kadang mengganggu jika turut masuk ke mulut saat diseruput," kata Akbar sembari memegang gelas belimbing untuk takaran kopi biasa.
Namun, teknik membalikkan gelas kopi dapat membuat kualitas sari kopi dapat diminum tanpa menggunakan filter saringan dalam menyeduh.
"Nah, dalam Kopi Meulaboh, gelas dibalik tujuannya adalah mendapatkan sari kopi terbaik yang mengendap di bawah kopi tanpa membuat endapan ampas turut ikut terminum, karena tersaring oleh bibir gelas dengan takaran gelas," katanya.
Oleh karena itu, alat bantu minum kopi ini yang wajib ada adalah sedotan plastik. Bukan untuk alat bantu minum saja, namun ini wajib digunakan untuk mengeluarkan air kopi yang ada dalam gelas tanpa menumpahkannya.
"Sedotan plastik, ujungnya dipipihkan dulu, kemudian setelah pipih, ujung pipihnya dimasukkan pelan saja ke dalam bibir gelas, dan ditiup kan udara secara perlahan, maka secara otomatis akan membuat ada gelembung udara masuk dalam gelas," jelas Akbar panjang lebar.
Hal itu membuat tekanan udara dalam gelas membuat air kopi keluar tertahan dalam cekungan tatakan.Air kopi yang keluar di tatakan tersebut yang siap diminum tanpa ampas.
Komposisi kopi pahit khas kopi tubruk robusta menjadi nikmat ketika masih dalam keadaan panas. Jika tidak terlalu suka dengan pahit, maka bisa dicampur dengan susu atau gula manis.
Kopi tubruk Meulaboh diseduh dengan jenis kopi robusta atau jenis kopi yang memiliki rasa lebih seperti cokelat dan bau yang dihasilkan khas serta cenderung manis. Jenis kopi robusta memiliki tekstur yang lebih kasar daripada arabika yang lembut dan sedikit mempunyai rasa asam.
Kopi Meulaboh diberi harga antara Rp5.000 sampai Rp10.000 tergantung tempat dan bahan dasarnya. Namun, secara umum terbagi dua, yaitu Kopi tubruk hitam Meulaboh dan Kopi tubruk susu Meulaboh, tergantung dengan selera dari konsumen.
Trik dari membalik gelas ini terdapat pada penyajian awal, yaitu ketika masih panas dan baru diseduh, dalam keadaan gelas tersaji normal ditutup dengan tatakan gelas di atasnya, kemudian dengan cepat dibalik posisi tatakan gelasnya menjadi dibawah, sembari kedua tangan menekan antara gelas dan tatakan sehingga tidak tumpah.
Cita rasa kopi Aceh memang terkenal nikmat dan menjadi salah satu terbaik di dunia, selain Kopi Gayo-nya yang tersohor. Dengan adanya Kopi Meulaboh ini menjadi kuliner khas Aceh bertambah unik dan mengundang selera pelancong, baik asing maupun lokal.
Rahmat salah satu konsumen kopi Meulaboh mengatakan selalu mencicipi kopi tersebut ketika berkunjung ke Aceh.
"Saya dari Bandung, namun kebetulan ada tugas kerja di Aceh, dan selalu menikmati kopi unik ini ketika ada waktu luang, tentu saja wajib dinikmati dengan kacang goreng gurih untuk teman 'ngopi' tubruk khas ini," katanya sembari menyeruput Kopi cita rasa Meulaboh. (Antara)
Sensasi "Ngopi" Tubruk Meulaboh dengan Gelas Terbalik
Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 14 Maret 2016 | 07:57 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Kelola Hibah IRT-UM, LSPR Institute Berdayakan Dua Usaha Mikro yang Bergerak di Bidang Kopi
19 Desember 2024 | 15:19 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 17:36 WIB
Lifestyle | 17:20 WIB
Lifestyle | 17:03 WIB
Lifestyle | 16:22 WIB