Saksikan GMT, Warga Palembang Padati Jembatan Ampera

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 09 Maret 2016 | 09:52 WIB
Saksikan GMT, Warga Palembang Padati Jembatan Ampera
Warga padati Jembatan Ampera di Kota Palembang, Sumatera Selatan menonton gerhana matahari, Rabu (9/3/2016). [Suara.com/Luvi Palembang]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Takbir dan salawat Nabi berkumandang saat puncak Gerhana Matahari Total (GMT) terjadi sekitar satu menit lebih. Puluhan ribu masyarakat Palembang dan sekitarnya, bahkan para turis domestik dan mancanegara telah memadati Jembatan Ampera sejak sebelum subuh.
 
Butuh perjuangan keras untuk mencapai Jembatan Ampera bagi para turis maupun masyarakat, menjelang puncak Gerhana Matahari Total (GMT). 
 
Ribuan masyarakat bergegas menuju Jembatan Ampera, bukan hanya kemacetan yang terjadi di jalan Jenderal Sudirman menuju Ampera, namun juga arah Jalan Merdeka yang biasa menjadi jalan alternatif mengalami kemacetan sejak sebelum subuh.
 
Shinta Sari, warga Kecamatan Kertapati Palembang, sejak subuh sengaja bersama keluarganya mengunjungi area Jembatan Ampera demi menyaksikan GMT yang diprediksi bakal terjadi kembali pada periode 300 tahun mendatang. 
 
"Saya yakin padat di Ampera, makanya kami sejak subuh disini,"imbuhnya.
 
Suasana gelap menyelimuti sejak sekitar pukul 07.20 WIB. Sampai akhirnya berkisar sekitar 70 detik, alam pun benar-benar  gelap bak malam hari pada puncak GMT. 
 
Masyarakat dan turis yang terlihat antusias pun menyaksikan fenomena GMT dengan takjub dan syahdu. Detik-detik susana yang semula terang benderang dan fluktuatif berubah menjadi gelap membuat mereka histeris dengan mengumandangan takbir dan Solawat nabi berulang kali. Hingga akhirnya, suasana kembali terang sejak sekitar pukul 07.21 WIB.
 
Namun sayangnya, fenomena puncak GMT tidak dapat dilihat dengan sempurna dari view Jembatan Ampera. Pasalnya, suasana berawan dan ditambah diliputi asap dari produksi pupuk dari BUMN ternama di Sumsel. 
 
Tung Hendra, salah satu turis domestik asal Surabaya terlihat kecewa lantaran meski sudah memakai kacamata khusus Para wisatawan terlihat kecewa. "Gak keliatan Gerhananya, tadi pas awal sempat terlihat namun sedikit sekali, lalu tertutup awan atau asap, muncul lagi, dan kembali tertutup sampai puncak GMT tidak terlihat,"tandasnya.
 
Sementara itu, Gubernur Sumsel H. Alex Noerdin mengatakan, Sumsel yang menjadi salah satu daerah dengan view full disambut baik oleh masyarakat. "Ini menadi salah satu momentummengembalikan kebesaran nama Sriwijaya. Untuk itu Kami menyambut dengan berbagai atraksi budaya dan kegiatan lainnya,"pungkasnya. (Luvi Palembang)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI