Suara.com - Ratusan ogoh-ogoh, boneka besar dalam berbagai bentuk dan ukuran mulai berjejer di sepanjang jalan di Kota Denpasar dan sekitarnya, setelah dikeluarkan dari balai banjar, tempat karya seni itu dibuat, Selasa (8/3/2016) pagi sehingga mengganggu kelancaran arus lalulintas.
Anak-anak muda di masing-masing banjar sejak pagi sudah sibuk untuk melengkapi ogoh-ogoh itu dengan bambu atau kayu sebagai tempat pegangan untuk nantinya menggotong dan mengarak secara beramai-ramai.
Sebagian ogoh-ogoh itu ada juga yang dilengkapi dengan roda yang diatur sedemikian rupa, sehingga tidak begitu banyak menghabiskan energi dalam menempuh rute yang akan dilalui.
Meskipun dilengkapi dengan roda, kelompok anak-anak remaja itu sudah mengantisipasinya untuk mudah diangkat guna digotong kembali untuk "ditarikan" mengikuti alunan irama musik gong blaganjur yang mengiringinya.
Sementara beberapa ogoh-ogoh yang akan diarak setingkat anak-anak sekolah dasar (SD) yang tidak diiringi gong blaganjur dilengkapi dengan tape rekorder dengan suara yang keras.
Persiapan anak-anak muda sejak pukul 05.00 pagi sudah hampir rampung, meskipun arak-arakan ogoh-ogoh itu baru akan dilakukan sore hari mulai sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
Anak-anak muda hampir di setiap banjar dalam Kota Denpasar maupun kabupaten lainnya di Bali membuat ogoh-ogoh yang akan diarak keliling banjar dan desa pekraman pada malam pengrupukan, sehari menjelang Hari Suci Nyepi tahun Baru Saka 1938, pada Selasa petang hingga malam.
Ketua Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Provinsi Bali Jero Gede Suwena Putus Upadesa menjelaskan, jumlah ogoh-ogoh yang akan diarak pada malam pengrupukan mencapai 4.947 buah yang tersebar di 1.484 desa pakraman atau desa adat di Bali.
Ogoh-ogoh tersebut paling banyak terdapat di Kota Denpasar yakni 838 ogoh-ogoh, Kabupaten Gianyar 620 buah, Badung 617 buah, Buleleng 699 buah, Tabanan 773 buah, Klungkung 376 buah, Karangasem 383 buah, dan Jembrana 406 buah.
Pemerintah Kota Denpasar menetapkan rute pawai ogoh-ogoh yang harus ditaati meliputi rute di Kecamatan Denpasar Barat, Wilayah Kelurahan Pemecutan yang terdiri atas 14 banjar dimulai dari masing-masing banjar (dusun) melalui Jalan Gunung Batukaru-Imam Bonjol-HM Tamrin-Gajah Mada-Udayana menuju Puputan Badung dan selanjutnya kembali ke daerah masing-masing.
Kecamatan Denpasar Utara di wilayah Desa Dauh Puri Kaja terdiri atas 14 banjar akan mengambil start dari masing-masing banjar menuju kawasan patung Catur Muka melewati lapangan I Gusti Ngurah Made Agung, kembali ke Jalan Udayana menuju Jalan Hasanudin-HM Thamrin dan kembali ke wilayah masing-masing banjar.
Sedangkan Kecamatan Denpasar Timur untuk wilayah Kelurahan Sumerta yang terdiri dari tujuh banjar mengadakan lomba "Ogoh-ogoh" yang dipusatkan di Jalan Nusa Indah Selatan dan Utara, di mulai di masing-masing wilayah melalui Jalan Kenyeri-Kecubung- Hayam Wuruk-Nusa Indah-WR Supratman dan kembali ke wilayah masing-masing banjar.
Begitu juga Kecamatan Denpasar Utara pada wilayah Kelurahan Tonja terdiri dari sembilan banjar akan mengadakan lomba "Ogoh-ogoh" dipusatkan di simpang empat Jalan Gatot Subroto. (Antara)
Jelang Nyepi, Ogoh-ogoh Mulai Hiasi Bali
Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 08 Maret 2016 | 08:45 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Mengenal Sembayat Bamboo Carnival, Tradisi Kemerdekaan Mirip Ogoh-Ogoh Bali
22 Agustus 2024 | 18:01 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 08:05 WIB
Lifestyle | 07:50 WIB
Lifestyle | 07:10 WIB
Lifestyle | 20:51 WIB
Lifestyle | 20:12 WIB
Lifestyle | 19:15 WIB