Lelaki Ini Membagi Pengalamannya Sebagai Donor Sperma

Esti Utami Suara.Com
Senin, 29 Februari 2016 | 16:31 WIB
Lelaki Ini Membagi Pengalamannya Sebagai Donor Sperma
Ilustrasi pembuahan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah berjuang dua setengah tahun dan menghabiskan dana hingga ratusan juta rupiah (14.400 poundsterling), pasangan sejenis Valentina-Alissa akhirnya menentukan pilihan pada Michael.

Pasangan ini berharap agar Michael yang di darahnya mengalir darah Jerman-Irlandia-Swedia bersedia menjadi donor sperma untuk anak mereka. Ya, sperma Michael dinilai sebagai 'emas'. Dia adalah lelaki tegap setinggi enam kaki yang menjadi idola di Ivy-league.

Michael antusias dengan permintaan ini, namun tidak dengan pasangannya sebut saja Sarah. Sarah mengakui proses yang akan dijalani Michael semata mekanik biologi. Michael akan datang dengan sperma di tabung, lantas menyerahkannya kepada Alissa dan Valentina. Selanjutnya pasangan ini akan melakukan inseminasi.

"Lalu ada dokumen yang harus kami tandatangani yang menyebutkan kami tidak akan menuntut hak asuh dan mereka tidak akan menuntut tunjangan anak," ujarnya.

Pasangan Alissa-Valentina tidak akan membayar untuk sperma, tapi pasangan ini akan menanggung biaya penerbangan, akomodasi, sewa mobil, dokter, terapi, dan pengacara. Dan, sebelum Michael menghasilkan cairan yan 'dibutuhkan' ia akan harus menjalani serangkaian  tes fisik dan genetik, semua yang dibutuhkan oleh donatur bank sperma.

BACA JUGA: 

Saipul Jamil Dilarikan ke Rumah Sakit

Malam pertama, dua pasangan ini bertemu Sarah mengaku agak khawatir. Tapi Valentina dan Alissa meyakinkannya, betapa mereka sangat menginginkan kehadiran anak dalam kehidupan.

"Kami akan seperti paman dan bibi untuk anak yang akan dilahirkan. Kemungkinan terburuk, Michael akan khawatir bertemu keturunannya dapat mengakibatkan gangguan pada jam biologisnya," ujarnya.

Tapi Sarah juga khawatir, ibu Michael tak akan mampu menahan diri mengirim baju rajutan sebagai nenek.  Kemudian, Sarah menemukan dirinya dan Michael berada dalam terapi kelompok membahas beberapa komplikasi yang mungkin muncul dalam praktik donor sperma ini.

"Kami diperingatkan bahaya penggunaan frase  "ayah biologis" bisa meresap ke alam bawah sadar seseorang. Kami juga belajar untuk membuat 'ruang' bagi anak itu," terangnya.  

Dan ketika tiba saat 'pembuahan' itu tiba, Sarah menghabiskan waktu bersama Valentina dan Alissa, menonton "Real Housewives" di ruang tamu, sementara Michael berusaha memproduksi sperma yang dibutuhkan. Segera setelah serah terima itu dilakukan, Michael dan Sarah menuju In-N-Out burger. Di sana mereka makan kentang goreng dan bercanda tentang hal ini.

"Dan ketika kami meninggalkan San Francisco, saya merasa lega bahwa kewajiban kami sudah dipenuhi. Saya menyadari bahwa saya tidak secemas di awal proses ini. Saya tidak lagi merasa seperti tengkulak," ujarnya. (vise.com)

BERITA MENARIK LAINNYA: 

Durian Ini Dihargai Rp1 Juta per Buah

PDIP Kecewa Dianggap Iblis oleh "Teman Ahok"

Perahu Misterius dengan Mumi di atasnya Ditemukan di Filipina

Rusia Geger, Perempuan Berhijab Hitam Tenteng Kepala Balita

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI