Suara.com - Perkembangan teknologi melahirkan tren baru dalam penggunaan ponsel. Setelah didominasi smartphone, fungsi telepon bukan lagi sekadar untuk menelepon ataupun berkirim pesan.
Smartphone mampu melakukan aktivitas lain seperti menyelesaikan tugas kantor, main game atau menyapa teman di media sosial. Tren ini melanda semua negara, termasuk Indonesia.
Yang menarik, sebuah survei yang dilakukan Lazada Indonesia terhadap 2000 orang pada 2015 lalu membuktikan bahwa masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan mengecek smartphone-nya 5 menit sekali, atau 100 hingga 200 kali sehari.
Menurut CEO Lazada Indonesia, Magnus Ekbom, tren ini sebanding dengan banyaknya jumlah pengguna ponsel pintar di Indonesia yang mengalami peningkatan sebesar 50 kali lipat dari tahun 2000.
"Pengguna smartphone di Indonesia pada tahun 2000 hanya 2 juta, lalu meningkat menjadi 43 juta pada 2011. Hingga akhir 2016 nanti diprediksi meningkat menjadi 100 juta pengguna," ujar Magnus di acara temu media di Jakarta, Senin (22/2/2016).
Bahkan, tambah Magnus, 85 persen pengguna ponsel pintar di Indonesia memiliki 10 aplikasi mobile. Sisanya, yakni sekitar 10 persen, memiliki lebih dari 40 aplikasi.
Dengan tingginya jumlah pengguna ponsel pintar di Indonesia, Magnus memperkirakan Indonesia menjadi negara dengan pengguna ponsel pintar terbanyak ke-empat di seluruh dunia.
"Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar dan tingkat penggunaan smartphone yang hampir mencapai 100 juta, Indonesia bisa menempati posisi keempat negara dengan pengguna smartphone terbanyak di dunia," pungkasnya.