Kenali 4 Tanda Pemicu Bencana Tsunami

Esti Utami Suara.Com
Selasa, 16 Februari 2016 | 14:51 WIB
Kenali 4 Tanda Pemicu Bencana Tsunami
Ilustrasi kerusakan akibat tsunami. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia berada di kawasan rawan gempa bumi. Dan tak jarang gempa bumi diikuti dengan bencana tsunami, terutama untuk daerah yang terletak di tepi pantai. Untuk itu tak ada salahnya, bagi masyarakat untuk mengenal empat tanda akan terjadinya tsunami.

Menurut Pelaksana Tugas Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Klas I Kupang Ikhsan mengatakan ada empat tanda suatu daerah akan mengalami tsunami yang dapat menimbulkan korban jiwa.

"Ada empat cara yang dapat membantu masyarakat mengetahui akan terjadi tsunami, sehingga masyarakat khususnya di pesisir pantai bisa segera mengungsi," katanya, Selasa (16/2/2016).

Keempat tanda-tanda awal datangnya bencana tsunami adalah pertama diawali dengan gempa bumi yang kekuatannya di atas tujuh skala Richter.

Tanda-tanda kedua yakni pusat gempanya terjadi di bawah laut atau yang lokasinya berada di dekat laut atau juga di lautan. Kemudian yang ketiga yakni gempanya berada di bawah laut dan jaraknya mencapai 60 kilometer.

"Lalu yang keempat yakni mengalami deformasi vertikal, yang membuat permukaan laut lebih tinggi dari daratan," tuturnya sambil menambahkan ini sering ditandai dengan surutnya permukaan air laut sesaat setelah terjadi gempa.

Oleh karena itu ia mengharapkan agar masyarakat terutama mereka yang tinggaldi tepi pantai untuk mewaspadai dampak dari gempa yang guncangannya diatas dari tujuh skala Richter.

"Apalagi NTT merupakan daerah yang rawan gempa, tambahnya.

Di samping tanda-tanda tersebut Ikhsan juga menyebutkan, ada beberapa Tanda lain yang lebih memudahkan masyarakat di pesisir pantai, yakni dengan cara melihat air laut yang tiba-tiba surut sangat jauh dan banyak ikan yang mati.

"Kalau air laut turun dan banyak ikan yang mati, diharapkan masyarakat jangan buru-buru ke Laut untuk memilih ikan. Karena pada saat itu, tidak lama kemudian akan ada tsunami yang besar," sarannya.

Di samping itu, masyarakat juga diminta untuk mewaspadai gelombang pertama yang walaupun kecil akan sangat berbahaya bagi gelombang-gelombang berikutnya.

"Biasanya alam juga memberikan tanda-tandanya, seperti cuaca yang ekstrim serta perilaku hewan-hewan di alam yang tiba-tiba berubah," katanya.

Peringatan BMKG disampaikan terkait intensitas gempa bumi yang dari petengahan tahun 2015 sampai 2016 aktivitas gempa di NTT semakin meningkat, dari awalnya hanya sekali gempa, saat ini hampir semua wilayah di NTT sudah terkena gempa dengan skala guncangan yang kecil. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI