Suara.com - Tanggal 14 Februari dikenal sebagai hari Kasih Sayang yang populer dengan sebutan Valentine. Walaupun sebagian orang ada yang merayakan hari spesial tersebut, namun tidak untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Nggak ada. Kita nggak pernah rayain Valentine," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta beberapa hari lalu.
Kesibukannya sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta membuat waktunya habis tersita untuk menjalankan tugas dan tanggungjawab sebagai gubernur. Kondisi inilah yang menyebabkan ia mengaku tak punya banyak waktu untuk berdua dengan sang istri. "Ya, waktu berduanya hanya di kamar," bebernya.
Membicarakan soal rumahtangga, para wartawan jadi tergelitik untuk menanyakan lebih jauh tentang kisah cinta Ahok dengan istrinya, Veronica Tan. Disodori pertanyaan ini, Ahok mengembangkan senyuman seraya mengingat-ngingat kenangan manisnya bersama perempuan yang amat dicintainya itu.
BACA JUGA:
Kuasa Hukum Reza Pahlevi: Para Gay Menyerang Klien Kami
Meski mengaku lupa usia berapa pertama kali bertemu, tapi Ahok masih ingat saat itu dirinya sudah bekerja dan Veronica baru lulus kuliah. Sedangkan pertemuan pertamanya terjadi di sebuah gereja di Jakarta. Kala itu, Ahok tak sengaja menginjak kaki Veronica.
"Jadi, bukan dari mata turun ke hati, tapi dari kaki naik ke hati. Pertama liat kaki saja. Kalau kakinya montok bagus, berarti (kepribadiannya) kokoh itu saja," ujarnya tersenyum.
Lelaki yang lahir pada 29 Juni 1966 ini mengaku sangat bersyukur mendapatkan istri seperti Veronica yang telah memberikannya tiga anak. Menurut dia, istrinya dapat mendidik anak-anaknya dengan baik sampai sekarang.
Lantas, apa sih resep harmonis rumahtangganya? "Harus menerima apa adanya dan saling percaya satu sama lain, saling memaafkan dan mengampuni. Kalau soal cemburu tergantung hati kita," terang Ahok seraya menantang wartawan untuk menanyakan langsung kepada istri apakah dirinya suka cemburu.
Meski demikian, ia juga tak memungkiri bahwa konflik dalam rumah tangga yang telah dibangunnya bersama Veronica selama 19 tahun juga pernah dialaminya.
"Konflik kecil, (tapi) nggak ada masalah. Kadang-kadang kayak ngatur anak bisa beda pendapat. Misalnya saya minta anak mandi pagi, Bu Vero kalau liburan minta anak-anak mandi siang. Kayak-kayak gitu," jelasnya.
Tapi, lagi-lagi Ahok menekankan bahwa konflik atau perbedaan pendapat merupakan hal wajar terjadi dalam rumah tangga yang harus diselesaikan dengan baik dan mengedepankan kepentingan keluarga.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Ulama Ini Berbagi Kiat Merayakan Valentine yang Islami
Sepasang Kekasih Ditemukan Berpelukan di Bawah Puing Apartemen
Mendagri Tegaskan Pembuatan KTP Anak Gratis
Masayu Tak Tega Menyuruh Lembu Pergi dari Rumah Warisan Ortunya