Cara Tiga Generasi Berbeda Rayakan Valentine

Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 12 Februari 2016 | 14:16 WIB
Cara Tiga Generasi Berbeda Rayakan Valentine
Ilustrasi perayaan hari Valentine. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari valentine akan dirayakan akhir pekan ini. Lupakan dulu pro dan kontra yang berkembang saat ini, dan mari kita coba menguak bagaimana hari kasih sayang ini dirayakan di tempat asalnya. Ternyata cara seseorang  merayakan valentine mengungkap dalam generasi seperti apa ia dibesarkan. 

Penelitian terbaru dari OpenTable menunjukkan bahwa Generasi Y  yang juga dikenal sebagai generasi milenium, atau mereka yang lahir dari tahun 1980-an hingga tahun 2000-an) adalah mereka yang mati-matian merayakan hari kasih sayang.  Sekitar 83 persen dari mereka berencana untuk menghabiskan uang pada Valentine mereka.

Sementara itu, Generasi X (mereka yang lahir antara tahun 1960 dan 1980-an) dan 'Baby boomers (lahir antara tahun 1946 dan 1964), sedikit lebih berhati-hati. Sekitar 10 persen dari mereka lebih berhati-hati membelanjakan uangnya dibandingkan Generasi Y. Banyak dari generasi ini berpikir, merayakan hari Valentine dengan menguras tabungan adalah berlebihan.

Femail bertemu tiga pasangan dari generasi yang berbeda untuk berbicara tentang rencana mereka di hari Valentine.

Jen Evans, 71, dari Sydney, mengatakan bahwa dia dan suaminya, Rick, akan melakukan apa yang selalu mereka lakukan --pergi ke restoran favorit mereka di Crows Nest, Sydney. Hal serupa juga dilakukan lima pasangan dari Australia.

"Ini adalah ulang tahun pernikahan kami pada 10 Februari, yang baru-baru ini memasuki usia 48 tahun. Jadi kami sering menggabungkan keduanya  dan pergi ke restoran di mana saya merayakan ulang tahun ke 70," kata Jen.

Sedangkan Louise Auer-Hernandez (35) yang datang dari generasi X, berencana merayakan valentine di rumah sambil menjaga putrinya Jen yang baru berumur satu tahun.

"Kami mungkin akan memesan makanan agak mewah. Karena kebanyakan relaksasi kami lakukan di sekitar makanan, tetapi itu tidak akan sesuatu yang besar. Karena putri kami yang baru lahir saat ini Februari lalu saya bahkan tidak ingat apa yang kita lakukan tahun lalu!" terangnya.

Louise menambahkan, ia tentu mengharapkan dapat merayakan valentine dengan cara sedikit mewah di masa yang akan datang.

"Setelah semuanya lebih tenang sedikit kita mungkin akan pergi keluar untuk makan pada Hari Valentine lagi," katanya.

Sementara banyak generasi Y yang ingin merayakan Valentine dengan makan malam di restoran mewah. Sekitar  52 persen dari generasi ini berencana untuk makan keluar, menurut OpenTable penelitian.

"Kami akan pergi keluar untuk makan siang panjang dengan pasangan lain pada hari Minggu," kata Holly Mason, (26), dari Sydney.

Ia menambahkan, tak akan keberatan merogoh hingga jutaan rupiah untuk dibelanjakan pada Hari Valentine.

"Kita tak biasa memberi hadiah, saya dan pasangan banyak menghabiskan uang untuk makan di restoran atau membayar sewa hotel," ujarnya sambil menambahkan apa yang dilakukanya berbeda dengan yang dilakukan orang tuanya. (dailymail.co.uk)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI