Masakan Cina di Indonesia memiliki begitu banyak penggemar. Tak heran jika retoran yang menyajikan masakan dari negeri Tirai Bambu ini makin menjamur, mulai kelas kaki lima hingga restoran mewah dengan chef profesional.
Salah satu yang layak dicoba adalah Fook Yew. Restoran yang berada di Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat ini cukup 'eye catchy' dibandingkan dengan deretan restoran lainnya. Warna merah dan hijau, yang memang identik dengan warna masyarakat Tionghoa, mendominasi interior restoran yang berdiri sejak tahun 2012 ini.
Selepas dari pintu masuk, pengunjung akan disambut oleh patung kucing emas raksasa yang berdiri di bagian depan. Miniatur atau boneka kucing emas dengan tangan berayun ini, mungkin sering kita temui di restoran atau toko khas Cina, karena ini melambangkan keberuntungan. Tapi boneka kucing di Fook Yew, sangat besar.
Restoran ini mengusung konsep kasual dinning, itu sebabnya interiornya didesain dengan gaya pop layaknya kantin kuno Cina. Interior bernuansa kayu dan ukiran khas Cina yang berwarna-warni menghadirkan kemeriahan.
Mural dan lukisan Cina memenuhi dindingnya yang dipadu dengan lampu yang terbuat dari sangkar burung berwarna merah dan meja kayu bundar warna-warni.
Nama Fook Yew, menurut Kathy Syahrizal, Brand Manager Fook Yew, diambil dari bahasa Cina. Fook berarti prosperity (kemakmuran) atau fortune (nasib) dan Yew berarti friendship (persahabatan). Fook Yew, menurut Kathy, berbeda dari restoran Cina lain.
"Biasanya restoran Cina lebih berkonsep tradisional, dengan interior berwarna merah dan gold. Sedangkan kami mau konsep yang lebih kasual, tapi tetap tidak melupakan kesan funky Chinese. Dari interior dan warna, kami pun lebih colorful dari resto Cina kebanyakan," kata dia.
Sementara untuk menu-menu yang dihadirkan di Fook Yew, lanjut Kathy, terinspirasi dari makanan jalanan yang ada di kota Shanghai. Tak hanya menu tradisional Cina, Fook Yew juga menyajikan menu fusion.
"Misalnya di restoran Cina lain hanya disediakan mayonaise, di sini kita tambahkan wasabi dalam mayonaisenya," ungkap dia.
Penasaran mencicipi hidangan di Fook Yew, saya pun memesan menu andalan bernama Hongkong fried seafood noodle. Ini adalah mie goreng dengan tekstur yang lebih lembut dibandingkan mie pada umumnya.
Menu ini juga disajikan dengan wadah kertas mirip seperti jajanan kaki lima. Rasanya gurih dengan ragam potongan seafood seperti udang dan cumi. Porsinya pun juga cukup banyak, sehingga bisa berbagi bersama teman atau anggota keluarga lain.
Selanjutnya saya pun memesan Crispy Dory with Garlic & Chili. Cina memang dikenal dengan masakan goreng yang lezat. Seperti ikan dory satu ini. Begitu garing dan guring. Bercampur dengan rasa bawang putih dan bubuk cabai yang pedas. Hidangan ini sangat cocok untuk lidah orang Indonesia.
Adapula Six Sense Xiao Ling Bao dan Shanghai Classic Wo Tie yang disajikan dengan sangat menarik dan memiliki isian yang beragam, mulai dari daging sapi, ayam dan kacang hijau.
Untuk minuman, Fook Yew yang menamakan dirinya sebagai Shanghai Bistro and Bubble Tea Lab ini juga menyediakan berbagai macam minuman Bubble Tea yang cukup unik dengan berbagai nama-nama film khas Cina, seperti IP Man, Shaolin Soccer, From Beijing with love, The Last Emperor, Tai-Chi Master hingga Kung Fu Hustle
Restoran ini menyajikan hidangan pembuka, makanan utama, dan makanan penutup secara lengkap. Total menu makanan yang tersedia di Fook Yew sendiri adalah 133 menu, sementara untuk minuman sebanyak 30 dan bubble tea dengan 10 varian rasa.