Cindy Mulyasasmita, Berkibar di Bisnis Sewa Gaun Desainer Ternama

Ririn Indriani Suara.Com
Kamis, 11 Februari 2016 | 14:31 WIB
Cindy Mulyasasmita, Berkibar di Bisnis Sewa Gaun Desainer Ternama
Cindy Mulyasasmita, pendiri sekaligus pemiliki bisnis online sewa gaun The Dresscodes. (Suara.com/Ririn Indriani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perempuan mana yang tak ingin tampil cantik, anggun dan memesona bak putri. Namun untuk mewujudkan impian tersebut tentu tak mudah, karena membutuhkan biaya yang relatif tinggi.

Bagaimana tidak, untuk tampil cantik memesona seorang perempuan memerlukan berbagai atribut untuk mendukung penampilannya. Mulai dari pakaian indah yang berkualitas, aksesoris, riasan wajah yang sempurna dan masih banyak lagi. Tak heran bila banyak perempuan rela menghabiskan banyak uang agar bisa tampil secantik mungkin.

Mengamati kebutuhan kaum Hawa yang selalu ingin tampil cantik terutama di momen-momen spesial ini, Cindy Mulyasasmita tergelitik untuk membuka usaha online penyewaan sekaligus penjualan gaun mewah rancangan desainer ternama, tentunya dengan harga yang jauh lebih 'ramah' di kantung.

Perempuan cantik dan ramah ini melihat, kebutuhan untuk memakai dress di pesta seperti pernikahan, arisan, ulang tahun, prom night dan lain sebagainya sangat besar. Namun, kata Cindy, sering terbentur masalah budget lantaran dress yang berkualitas memang sangat mahal harganya.

"Itu yang menjadi alasan saya tertarik buka bisnis online ini," jelasnya kepada Suara.com sembari memperlihatkan koleksi gaunnya di Showroom The Dresscodes, daerah Kedoya, Jakarta Barat, belum lama ini.

Jatuh cinta pada fashion saat bekerja di Prada ...

Cinta Pada Fashion saat Bekerja di Prada
Ide untuk menekuni bisnis ini, kata Cindy, sebenarnya sudah terlintas sejak kuliah di Amerika Serikat (AS).

“Ya, waktu ambil kelas entrepeneur, saya menyusun ide bisnis sewa gaun ini dan timbul keinginan untuk membuka bisnis ini,” tutur perempuan yang pernah menimba ilmu di Industrial Engineering & Operations Research from UC Berkeley ini.

Sejak itulah keinginannya untuk merintis bisnis online penyewaan sekaligus penjualan gaun semakin menguat. Apalagi Cindy memiliki pengalaman kerja di dunia retail dan fashion, tepatnya saat bekerja di Prada USA Corporation dan ROSS Stores Corporate Office di Amerika.

"April 2014, saya meluncurkan website The Dresscodes dan awalnya baru punya warehouse, tapi lama-kelamaan berpikir juga punya showroom untuk memudahkan konsumen melihat dan mencoba langsung baju-bajunya," terang perempuan berambut panjang ini.

Kecintaannya dengan dunia fashion mulai dirasakannya saat bekerja di Prada, Kota New York, AS. Inilah yang membuatnya tertarik untuk kuliah di Fashion Institute of Design & Merchandising di San Francisco.

Setelah lulus dan pulang ke tanah air, barulah Cindy merintis bisnis penyewaan dan menjual gaun, dari cocktail dresses, evening dresses hingga wedding gown.

Dikenal dari mulut ke mulut ...

Dikenal dari Mulut ke Mulut
Saat memulai bisnis ini, Cindy mengaku menghadapi hambatan dari berbagai aspek. Namun itu tak menyurutkan semangatnya untuk terus menggeluti bisnis yang dinilainya cukup menjanjikan ini.

"Introduksi jasa kami yang baru kepada market di Indonesia sangat challenging, karena kami nggak hanya menyewakan pre-loved designer dresses, tapi juga menjualnya. Dengan mengutamakan customer service yang terbaik untuk semua pelanggan, bisnis kami berkembang dari mulut ke mulut, sosial media dan Google Ad," cerita Cindy berbagi kiat suksesnya.

Hingga saat ini The Dresscodes sudah memiliki sekitar 400 koleksi gaun dengan berbagai model, mulai dari gaun untuk acara seremonial seperti chinese new year, gaun formal, kebaya wisuda, dan gaun untuk acara khusus seperti prewedding dan wedding gowns.

Gaun-gaun yang melengkapi koleksi tersebut berasal dari rancangan puluhan desainer baik dalam dan luar negeri. Beberapa gaun rancangan desainer lokal yang ada seperti Sebastian Gunawan, Vera Wang, dan Monica Ivena. Tak heran bila pelanggannya banyak berasal dari kalangan atas seperti artis dan sosialita.

Untuk kisaran harga sewa dari gaun-gaun mewah tersebut, tambah Cindy, sekitar 5 hingga 15 persen dari harga belinya dengan harga sewa mulai dari Rp500 ribu untuk masing-masing gaun.

Setiap minggunya, lanjut dia, ada sekitar 30 hingga 40 gaun yang disewa dan keluar dari showroom “Dresscodes”. Sedangkan untuk harga beli berkisar dari 35-70 persen dari harga retail.

"Kami mau memberikan akses supaya luxury designer dresses dapat dipakai oleh market yang lebih besar tanpa membayar harga penuh. Itu makanya saya optimis bisnis ini cukup menjanjikan karena menjawab kebutuhan perempuan yang ingin tampil cantik dan elegan tanpa mengeluarkan uang yang begitu banyak," ujar penyuka mediterranean food ini.

Cindy Mulyasasmita bersama suami tercinta. (Foto: Dok. Pribadi)

Ia berharap ke depan bisnis yang digelutinya itu bisa terus berkembang dan mampu melebarkan sayap dengan membuka showroom di beberapa kota besar lainnya. Dengan begitu, The Dresscodes bisa lebih mendekatkan diri dengan konsumennya.

"Keinginan untuk terus mengembangkan bisnis ini memang ada, meski itu bukan hal yang mudah tapi semoga suatu saat nanti bisa diwujudkan," ujar Cindy yang tengah mengandung tujuh bulan ini.

Ia memilih untuk menjalani bisnisnya seperti air yang mengalir. Bagi Cindy yang terpenting saat ini adalah terus meningkatkan kualitas pelayanan, dan berupaya untuk memperbanyak koleksi gaun di The Dresscodes.

Selain itu, sambung dia, hal yang tak kalah penting adalah waktu yang berkualitas untuk keluarga dan teman-teman terdekat. "Bagi saya menikmati kebersamaan dengan orang-orang tercinta sama pentingnya dengan bisnis ini. Makanya setiap akhir pekan saya selalu sempatkan waktu bersama suami dan teman untuk sekadar jalan-jalan atau makan bersama,"  cerita Cindy yang memfavoritkan Bali sebagai tempat liburannya.

Sedangkan waktu untuk menjaga kebugaran dan kecantikan tubuhnya, perempuan yang murah senyum ini mengaku tidak punya waktu khusus. Ini dikarenakan Cindy lebih menyukai perawatan rumahan yang sederhana dan tak menyita waktu, tapi hasilnya tak kalah memuaskan seperti perawatan di rumah kecantikan.

"Aku suka sih meni pedi, tapi liat sikonnya aja. Kalau kuku-kukunya sudah nggak enak dipandang mata, baru perawatan. Untuk olahraga, sebelum hamil senangnya main tenis sama suami, tapi selama hamil pilih jalan aja, yang penting tubuh gerak," ujarnya tersenyum menutup perbincangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI