Suara.com - Sebuah restoran penyaji makanan laut di kawasan East Coast Park, Singapura, jadi restoran pertama di negeri tersebut yang mempekerjakan robot sebagai pelayan.
Restoran seafood Rong Heng, demikian namanya, baru dibuka Senin lalu. Lansiran surat kabar Cina, Lianhe Zaobao, restoran ini menggunakan tenaga robot sebagai pengganti pelayan manusia.
Pengelola restoran berharap bisa menghemat sepertiga tenaga kerjanya dengan cara ini. Bos restoran, Zhang Zhinong, kepada Zaobao, mengaku kesulitan mengatur pekerja manusia.
Gerai restoran tersebut membutuhkan 15 pelayan, dan sejauh ini baru punya enam. Namun, dengan tambahan tenaga tiga robot pelayan, pengelola tinggal mencari empat pelayan lagi.
Ide untuk mempekerjakan robot datang saat Zhang Zhinong berkunjung ke sebuah restoran yang mempekerjakan robot di sebuah restoran di Kunshan, kota dekat Shanghai, pada akhir tahun 2014 silam.
"Tak peduli seberapa kerasnya Anda, si robot tidak akan marah," kata Zhang.
"Pertengkaran terkadang terjadi antara pelayan dan pelanggan. Robot tidak butuh naik gaji, bonus, atau tunjangan kesejahteraan. Mereka bisa bekerja 24 jam selama 7 hari, dan tidak membutuhkan cuti maupun izin sakit, dan tidak akan berhenti," sambungnya.
"Jelang datangnya tahun baru Cina, mereka juga tidak akan mempermasalahkan jika diminta bekerja lembur," katanya lagi.
Robot-robot tersebut hanya memerlukan perawatan sekali dalam seminggu. Zhang mengatakan, banyak para pelanggan yang penasaran dan mencoba menyentuh robot-robot itu. Namun, sejauh ini tidak terjadi kerusakan apa-apa.
Robot yang ditenagai baterai itu diproduksi oleh perusahaan Cina. Bagian luar robot dibuat di Cina, sedangkan komponen dan sensor yang ada di dalamnya adalah buatan Jepang.
Harga satu unit robot berharga lebih dari 14 ribu Dolar Singapura atau setara Rp133 juta, sedangkan dalam satu tahun, pengelola harus merogoh kocek hingga 30.000 Dolar atau setara Rp268 juta untuk menggaji karyawan. Oleh karena itu, Zhang merasa, robot lebih efisien.
Akan tetapi, Zhang juga mengakui bahwa robot-robot tersebut tidak bisa sepenuhnya menggantikan peran para pelayan. Salah satunya adalah bahwa pelayan manusia bisa membangun hubungan baik dengan pelanggan.
Untuk memudahkan pergerakan robot, pihak restoran harus membuat jalur khusus selebar 1,2 meter. Dengan demikian, pengelola harus mengurangi jumlah kursi dan meja untuk pelanggan.
Jalur magnet yang terpasang di lantai jadi jalur bagi robot untuk bergerak mondar-mandir dari dapur ke meja.
Para koki di restoran hanya perlu meletakkan piring makanan di atas nampan lalu memencet tombol tententu untuk menjalankan robot ke meja pelanggan.
Bagi Liang Lihao, seorang pengusaha yang makan di restoran tersebut, keberadaan robot memberikan pengalaman tersendiri.
Ke depannya, Zhang berencana menambah lebih banyak robot dengan fungsi yang berbeda, seperti mengambil pesanan, mengganti alat makan dan menyambut tamu yang datang ke restoran. Saat ini, robot-robot tersebut hanya bisa berbicara bahasa Mandarin, namun Zhang akan menambahkan program Bahasa Inggris pada robot-robotnya. (Asia One)
Restoran Ini Pekerjakan Robot Sebagai Pelayan, Apa Alasannya?
Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 01 Februari 2016 | 14:50 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Kasih Sayang yang Nggak Lekang Waktu dalam Film The Wild Robot
03 Januari 2025 | 11:33 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 20:51 WIB
Lifestyle | 20:40 WIB
Lifestyle | 20:18 WIB
Lifestyle | 20:04 WIB
Lifestyle | 20:00 WIB
Lifestyle | 20:00 WIB