Begini Cara Ungkapkan Status HIV pada Pasangan

Sabtu, 30 Januari 2016 | 14:11 WIB
Begini Cara Ungkapkan Status HIV pada Pasangan
Hartini berbagi pengalaman sebagai ODHA dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian HIV AIDS Atma Jaya, Jakarta, belum lama ini. (Suara.com/Firsta Nodia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orang dengan HIV AIDS (ODHA) bukan melulu yang paling bertanggung jawab atas penyakit yang menginfeksinya. Besar kemungkinan mereka hanya korban yang terdampak dari perbuatan tak bertanggung jawab dari penderita HIV AIDS.

Seperti yang dialani Hartini, salah satu ODHA yang terinfeksi virus HIV sejak 2008. Meski tak mau menyalahkan, Hartini mengakui bahwa virus ini dibawa ke rumah oleh mantan suaminya yang kerap 'jajan' di luar.

"Biasanya kan kalau bicara ODHA, pikiran orang akan tertuju ke hal negatif. Padahal bisa jadi dia korban penularan dari orang lain yang menderita HIV AIDS," ujarnya pada jumpa pers yang dihelat Pusat Penelitian HIV AIDS Atma Jaya, di Jakarta, Rabu (26/1/2016).

Karena adanya masalah yang menerpa hubungannya dengan suami, perempuan yang akrab disapa Tini ini memutuskan bercerai dari lelaki yang memberinya virus mematikan itu. Kendati demikian, ia tetap berusaha mencari pasangan hidup yang mau menerima kondisinya sebagai ODHA.

"Banyak yang beranggapan bahwa ODHA itu sebaiknya menikah dengan ODHA juga agar tak menularkan ke yang normal. Tapi saya percaya bahwa saya bisa menikah dengan non ODHA dan tidak menularkan virus ini padanya," imbuh Tini.

Hingga akhirnya ia bertemu lelaki non-ODHA yang kini menjadi pendamping hidupnya. Namun bukan hal mudah untuk meyakinkan pasangan agar mau menerima kondisinya yang mengidap HIV AIDS.

"Membuka status pada pasangan bukan hal yang mudah. Sebelum-sebelumnya, setelah saya buka status ada-ada aja alasan si dia meninggalkan saya," ujar Tini.

Kala menjajaki hubungan dengan suaminya saat pacaran dulu, ia tidak langsung mengungkap statusnya. Tini lebih memilih untuk melibatkan pasangannya pada perannya sebagai kader HIV AIDS di Puskesmas Sawah Besar.

"Saya nggak langsung ungkapin bahwa saya ODHA. Bisa-bisa semua lelaki kabur duluan. Saya mengajak pasangan saya untuk mengenal ODHA sembari menceritakan fakta positif mengenai perkembangan ODHA yang bisa memiliki anak, bisa menyusui tanpa menularkannya ke anak," sambung perempuan berusia 35 tahun ini.

Setelah merasa yakin bahwa pasangan tak memiliki masalah untuk bergaul dengan ODHA, Tini pun dengan berani mengungkapkan statusnya kepada calon suaminya itu.

"Setelah setahun berpacaran, saya berani mengungkapkannya pada pasangan. Alhamdulillah dia mau menerima dan langsung melamar saya dua minggu setelah pengakuan itu," kenangnya bahagia.

Tini mengimbau agar para perempuan dengan HIV AIDS tidak berkecil hati untuk menemukan pasangan yang tepat. Menurutnya, kesabaran dan keterlibatan pasangan dalam memahami HIV AIDS dapat mempengaruhi penerimaannya terhadap status HIV pasangannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI