"Tour de Flores" Ajang Promosi Pariwisata NTT

Ririn Indriani Suara.Com
Sabtu, 30 Januari 2016 | 12:02 WIB
"Tour de Flores" Ajang Promosi Pariwisata NTT
Tour de Flores 2016.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - "Tour de Flores (TdF)" pada 16-26 Mei 2016 dari Larantuka Flores Timur melintasi Flores Tengah hingga Labuan Bajo di Flores Barat, merupakan ajang promosi pariwisata Nusa Tenggara Timur, terutama destinasi wisata di Pulau Flores.

"Kementerian Pariwisata mendukung penuh kegiatan itu dengan menyatakan akan mempromosikan Tour de Flores itu juga ke seluruh Indonesia, bahkan dunia, melalui 30.000 slot jaringan televisi internasional," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam peluncuran Tour de Flores 2016 di Jakarta.

Apalagi, tambah dia, Kementerian Pariwisata telah memilik pasar, seperti Malaysia, Singapura, dan Cina di Asia, Eropa bahkan Amerika Serikat.

Menurut Arief, Tour de Flores itu sejalan dengan upaya NTT yang bertekad menjadi provinsi pariwisata, sesuai dengan motto "New Tourism Territory" (NTT), bahkan menjadi destinasi utama dalam pasar wisata dunia.

Sektor pariwisata di Nusa Tenggara Timur (NTT), kata dia, diharapkan menjadi salah satu lokomotif penggerak ekonomi lokal, untuk membuka peluang kerja dengan mendayagunakan potensi pariwisata yang ada di wilayah kepulauan itu.

"Kita sangat berharap potensi pariwisata lokal yang ada di NTT dipetakan, ditemakan dan dikemas secara baik, sehingga menjadi komoditas unggul dan menjadi daya tarik bagi wisatawan," katanya.

Setelah potensi yang ada ditemakan dan dikemas, perlu dipromosikan secara berkesinambungan dan tepat sasaran lewat kegiatan wisata yang ada di dalam dan luar negeri.

"Promosi pariwisata di NTT ini, perlu dibangun dengan sistematis dalam satu kesatuan wilayah melalui kerja sama dengan berbagai pihak, seperti pelaku pariwisata dan media masa yang ada, baik lokal maupun nasional," katanya.

Oleh karena itu, menurut Arief, perbaikan sarana promosi elektronik, seperti internet, eksplorasi, eksploitasi, pengembangan dan pemberdayaan kegiatan wisata alam, wisata bahari dan budaya, sangat diperlukan.

Ia menyebut dalam berbagai promosi potensi wisata alam, Taman Nasional Komodo (TNK), Pantai Pede-Labuan Bajo di Kabupaten Mangarai Barat, tanjung 17 Pulau Riung di Kabupaten Nagekeo sebagai aset wisata alam yang menarik untuk wisatawan.

Ada juga Danau Kelimutu di Kabupaten Ende, Danau Ranamese di Kabupaten Manggarai, Teluk Maumere di Kabupaten Sikka, Perairan Kepulauan Alor di Kabupaten Alor, sangat diminati wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara.

Pada Mei 2016, kata Arief, ajang "sport tourism" (wisata olahraga) yang diinisiasi oleh pemerintah daerah setempat itu telah mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat.

"Kementerian Pemuda dan Olahraga juga bantu karena ini 'sport tourism'. Sedangkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian Perhubungan akan membantu masalah infrastruktur," katanya.

Arief juga menjelaskan bahwa seluruh persiapan infrastruktur ditargetkan selesai pada April 2016, sebelum rangkaian acara dimulai. (Antara)

REKOMENDASI

TERKINI