Mendirikan Komunitas Organik Indonesia
Kenyataan inilah yang membuat Emil kian mantap untuk memilih makanan organik sekaligus mengedukasi dan sosialisasi tentang pentingnya makanan organik. Ia juga mendirikan usaha peternakan ayam pronik, tanpa suntikan antibiotik atau bahan kimia lainnya.
Semenjak itulah ia banyak bergaul dengan orang-orang yang memiliki bisnis di bidang produk organik.
Seringnya bertemu dan berbincang dengan orang-orang yang memiliki visi dan misi yang sama membuat Emil tergerak untuk mendirikan sebuah komunitas yang mulanya diberi nama Community Indonesia Quality and Health Living dan belakangan diberi nama Komunitas Organik Indonesia (KOI) pada 2007.
"Sekitar tahun 2004-an saya bertemu dengan teman-teman yang memiliki bisnis serupa, ada Healthy Choices, Equil, Dapur Manado, Mahkota Dewa. Kami berpikir kenapa tidak mengampanyekan ini kepada masyarakat luas," cerita Emil.
Ia bersama rekan-rekannya yang concern soal hidup sehat lewat produk organik tertarik mendirikan KOI karena dilatabelakangi oleh keprihatinan terhadap semakin banyaknya penyakit dan kelainan genetik yang dialami oleh masyarakat saat ini.
Sejak pertemuan itulah, arsitek jebolan Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung ini sering mengadakan diskusi bulanan dengan para pemilik produk organik. Alhasil, kata Emil, semakin lama semakin banyak pengusaha organik yang berkumpul menyatakan keinginannya untuk bergabung di KOI.
Hidup sehat itu murah ...