Baduy yang Semakin Modern

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 25 Januari 2016 | 11:03 WIB
Baduy yang Semakin Modern
Penduduk Baduy Luar mulai akrab dengan ponsel pintar. (Foto: Feri Latief)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menunggu Waktu Untuk Perubahan Besar
Keterbukaan dan perubahan perlahan, tapi pasti terjadi di Baduy Luar dan Dalam. Baduy Luar yang dulu dianggap sebagai filter budaya untuk Baduy Dalam perlahan-lahan juga berubah. Ibarat benteng pertahanan yang temboknya mulai rapuh. Bisakah Baduy Dalam bertahan?

Tinggal menunggu waktu saja perubahan besar terjadi di sana. Kini anak-anak Baduy Luar sudah banyak yang belajar baca tulis.

Mereka tak bersekolah formal tapi mengikuti Kelompok Belajar Paket A dan melanjutkan ke Paket B. Mereka mulai belajar bersaing dengan masyarakat di luar Baduy.  

Semoga mereka tak kalah dan semakin termarjinalisasi.

Kami kembali ke Ciboleger, pintu masuk orang yang ingin berkunjung ke Baduy. Di sana beberapa tahun lalu telah didirikan sebuah mini market lengkap dengan alat transaksi elektroniknya.

Di sekelilingnya berdiri toko-toko yang menjual alat kebutuhan rumah tangga. Jaraknya hanya sekitar 300 meter dari kampung Baduy Luar terdekat, Kadu Ketuk.

Di dalam kendaraan umum yang kami tumpangi untuk pulang seorang remaja putri Baduy Luar yang mengenakan kain biru dan atasan biru nampak serius memainkan smartphonenya. Sepertinya ia bertukar pesan dengan temannya.

Itulah portrait masyarakat Baduy sekarang, yang perlahan tapi pasti telah memodernkan dirinya.  

Kalau Anda ingin berkunjung ke Baduy berkunjunglah sekarang. Mungkin 10 atau 20 tahun lagi kita tak akan menjumpai Baduy yang tertutup dan terisolasi seperti cerita-cerita yang kita pernah dengar sebelumnya. (Feri Latief)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI